Minggu, 27 Juli 2014

Happy Ending | Chapter 2


Title : Happy Ending | Chapter 2

Leght : Chaptered

Cast : Jung Hyegun (OC)
          Choi Hyori (OC)
          Oh Sehun (EXO-K)
          Kim Jongin (EXO-K)

Other Cast : You  find be your self ^_^

Genre : School life,Friendship,Romance

Desclaimer : Cast diatas milik tuhan tapi jalan cerita ini murni dari hasil pemikiran saya.

Note : Banyak typo yang masih bertebaran,mohon kritik dan sarannya atau komentar mungkin kkk~ maaf kalau ada kata-kata yang kurang berkenan atau sulit untuk dipahami. Gamsahamnida ^_^



Happy reading ^_^



Keesokan harinya semua berjalan seperti biasanya,Hyegun menunggu Hyori datang didepan pintu gerbang Senior High School. Tak butuh waktu lama untuk menunggu Hyori datang karena sebuah mobil sedan baru saja berhenti tepat didepan gerbang Senior High School. Hyegun segera menghampiri mobil sedan itu kemudian melambaikan tangannya dikaca mobil itu.

“Hyori-ya!” Hyegun memeluk erat Hyori yang baru saja keluar dari mobilnya,setelah puas memeluk temannya itu Hyegun melepaskan pelukannya kemudian beralih kekaca kursi pengemudi. “Annyeong Choi ahjussi...,” Sapa Hyegun pada tuan Choi-appa Hyori,laki-laki paruh baya itu menurunkan kaca mobilnya kemudian tersenyum manis “Annyeong Hyegun-ah.,” ujar tuan Choi.

“Tumben sekali Choi ahjussi yang mengantar Hyori? Biasanya yang mengantarkan Sooyoung eonni?” tanya Hyegun,tuan Choi tersenyum tipis seraya menjawab pertanyaan Hyegun “Hari ini aku sedang libur,jadi tak ada salahnya mengantar putri bungsuku”.

Hyegun mengangguk mengerti,”Appa sudah dulu mengobrolnya,kami harus segara masuk kekelas. Aku pergi dulu apppa....Annyeong” Hyori membungkuk sedikit diikuti Hyegun kemudian mulai masuk kedalam sekolahnya.

“Tentang traktiran bubble tea kau tidak lupa bukan?” Hyegun bersuara saat keduanya berjalan menuju kelas mereka,Hyori tersenyum kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya “Ckckck...,tentu saja aku ingat,memangnya kau pelupa” Ujar Hyori.

“Apa? Hey aku bukanlah seorang pelupa,” Elak Hyegun,”Aish sudahlah...,lebih baik kita cepat-cepat masuk sebelum Kim sosaengnim masuk kelas” Hyori memotong ucapan Hyegun seraya menarik Hyegun berlari menuju kelas dan disusul suara bel masuk yang berbunyi.

*****

Bel tanda pulang sudah berbunyi sejak tiga menit yang lalu,murid-murid Senior High School sudah memenuhi koridor sekolah untuk bergegas pulang. Hyegun dan Hyori muncul dibalik pintu kelas mereka dengan wajah Hyegun yang ditekuk sedangkan Hyori tampak seperti biasanya.

“Menyebalkan! Kenapa Song sosaengnim memberikan tes dadakan seperti tadi? Nilaiku yang tadi itu pasti jelek sekali,huaaa aku tak sempat belajar kemarin. Eotteokhae? Naega eotteokhae? Huaaaa...” Hyegun terus mengucapkan sumpah serapahnya selama perjalan keduanya menuju gerbang sekolah.

Hyori yang beradanya hanya menggelengkan kepalanya melihat temannya terus mengucapkan sumpah serapahnya untuk Song sosaengnim,”Aku sudah pernah menduga kalau Song saengnim memang menyebalkan sekali,apa-apaan dia mengadakan tes dadakan seperti tadi. Ia pasti ingin menghancurkan reputasiku didepan orang tuaku saat pengambilan rapot nanti,ia akan berkata yang tidak-tidak nanti.” Gumam Hyegun.

“Yak! Kenapa kau diam saja? Kau tak sebal Song sosaengnim memberikan tes dadakan?” Tanya Hyegun begitu melihat temannya itu hanya tersenyum tipis mendengar sumpah serapahnya. “Tidak,justru aku senang. Maka dari itu kau harus selalu belajar meski tak ada ulangan Hyegun-ah” Ujar Hyori menasehati Hyegun.

Mendengar ucapan Hyori barusan Hyegun semakin menekuk wajahnya sebal dan memajukan bibirnya,”Jangan seperti itu,kau itu sudah jelek tambah jelek bodoh! Kkkk~” Ejek Hyori terkekeh kecil. “Ya aku memang jelek dan bodoh,terus saja menghina dan mengejekku nona Choi yang terhormat” Ucap Hyegun kesal.

Hyori menghentikan kekehannya kemudian tersenyum tipis “Kau marah? Baiklah,berarti trakiran bubble teanya batal dan aku tak perlu menghabiskan uangku.” Goda Hyori. Hyegun segera menegakkan kepalanya kemudian berdiri tepat didepan Hyori “Yak!! Tidak bisa! Kau sudah berjanji nona Choi! Janji harus ditepati!” Protes Hyegun.

“Kalau begitu berhenti menekuk wajahmu dan tersenyumlah nona Jung,” Ujar Hyori dengan semangatnya mengangkat tinggi-tinggi tangan kanan Hyegun,Hyegun tersenyum lebar dan berteriak “Yeeaahhh!!” dan didetik berkutnya mereka tertawa dengan lepas.

Ketika mereka berdua sudah sampai tepat didepan gerbang sekolah sebuah mobil mewah melintas disamping mereka dengan cepat dan tak sengaja mobil itu sedikit menyerempet Hyori yang berada dikanan,Hyori sedikit meringis karena mobil itu mengenai bahu kanannya.

“Omo! Hyori-ya neo gwaenchana?” tanya Hyegun khawatir,”U-ugh,,,gwaenchanayo Hyegun-ah” ringis Hyori pelan. “Bahumu tak apa-apa?” Tanya Hyegun lagi. Hyori tak menjawab melainkan memegang erat bahu kanannya yang tersa ngilu.

“Bahumu pasti sakit,tunggu sebentar.” Hyegun yang tadinya sibuk menanyai Hyori mulai berjalan mendekati mobil mewah itu dan beruntung mobil itu berhenti tak jauh dari Hyegun dan Hyori.

Ketika sudah didepan mobil berwarna merah itu Hyegun segera menggedor kaca mobilnya dengan keras “Yak! Buka kacanya! Cepat buka!” Pekik Hyegun keras. Sang pemilik mobil segera membuka kaca mobilnya kemudian nampaklah dua orang namja yang sudah tak asing lagi bagi Hyegun.

“Kalian! Kalian selalu mencari masalah rupanya.,apa yang telah kalian lakukan hah?! Kalian secara tidak sengaja telah mencelakai temanku!” Protes Hyegun,dua namja didalam mobil itu menatap Hyegun tak mengerti.

“Apa maksudmu?” Tanya salah satu namja itu tepatnya yang mengendarai mobil,Sehun. Hyegun tersenyum miring “Huh.,pura-pura tak tau atau kau memang bodoh?” Cibir Hyegun,Sehun semakin menyeritkan dahinya “Siapa yang kau panggil bodoh?”.

“Kau! Kau secara tidak sengaja telah mencelakai temanku dengan menyerempetnya tadi!,” Cercah Hyegun. Sehun baru saja akan bersuara tapi Hyegun dengan cepat memotongnya “Dan kau masih tak mau mengaku? Atau kau mau mengelak? Jelas-jelas kau yang mengendarai mobil ini jadi kaulah yang telah menyerempet temanku!” Potong Hyegun dengan memprotes tak terima.

“Eoh.,maafkan kami nona kami tidak sengaja karena kami sedang terburu-buru sekarang” Namja yang satu lagi angkat bicara,Jongin. Sehun hanya mengangguk mengiyakan perkataan Jongin,sedangkan Hyegun mencoba menahan kekesalannya yang semakin menjadi-jadi.

“Kalian benar-benar! Aku tak mau tahu kalian harus bertanggung jawab atau aku akan melaporkan hal ini ke polisi atas nama tabrak lari!” Ancam Hyegun. Sehun dan Jongin sama-sama menahan nafasnya ketika mendengar ucapan Hyegun barusan.

“A-apa? Kau mau mengancam kami kemudian memeras kami begitu?” Sehun menduga-duga,Hyegun mengepalkan tangannya kuat-kuat kemudian menendang badan mobil Sehun sehingga menimbulkan bunyi yang keras.

Dug!

“Sekali lagi kau berkata yang tidak-tidak aku akan membuat wajahmu itu hancur tak berbentuk!” Ujar Hyegun sambil menunjukkan tangannya yang mengepal kuat. Jongin menelan salivanya sambil menatap Hyegun tak percaya sedangkan Sehun mencoba menahan kekesalannya akan Hyegun. “Jangan sentuh mobilku!” Kesal Sehun,”Aku tak pernah sudi menyentuh mobilmu,sekarang tak perlu banyak bicara turun kalian!” Pekik Hyegun kesal.

Selama Hyegun sedang mengomel pada Sehun dan Jongin,Hyori hanya memperhatikan Hyegun dari jauh. Saat Hyori melihat Hyegun menendang mobil yang menyerempetnya tadi Hyori segera menghampiri Hyegun.

“Hyegun-ah..,jangan seperti itu aku tidak apa-apa ini hanya luka lebam nanti juga pasti sembuh. Ayo kita pulang saja Hyegun-ah.,” Ujar Hyori tanpa melihat kearah Jongin dan Sehun,Hyori yang tak mau mengambil resiko mencoba menghentikan Hyegun yang akan bertindak lebih jauh.

Hyegun menurunkan tangannya dan mengurungkan niatnya untuk membuka paksa pintu mobil Sehun begitu Hyori datang menghampirinya,Hyegun menatap Hyori sebentar kemudian menatap Sehun dan Jongin bergantian dan menatap Hyori kembali.

“Kenapa kau berkata seperti itu? Mereka itu bersalah karena sudah menyerempetmu jadi mereka harus bertanggung jawab!” Ujar Hyegun tak terima seraya menunjuk Sehun dan Jongin didalam mobil. Hyori menggeleng pelan kemudian menurunkan tangan Hyegun yang menunjuk Sehun dan Jongin “Biarkan saja.,ayo kita pulang kau ingin bubble tea bukan? Ayo kita pergi Hyegun-ah” Ujar Hyori tanpa melihat Jongin dan Sehun.

“Tapi tak bisa seperti itu Hyori-ya.,bagaimana dengan luka lebam dibahumu itu? Mereka harus bertanggung jawab” Hyegun mencoba merayu Hyori agar Hyori mau meminta pertanggung jawaban Sehun atau Jongin. “Tidak perlu Hyegun-ah.,Lukanya akan segera sembuh,Sooyoung eonni akan mengobatiku nanti. Ayo kita pergi,” Hyori yang tetap pada pendiriannya mulai menarik Hyegun pergi.

Hyegun menghela nafasnya berat kemudian mengalah dan ikut berjalan menjauhi mobil Sehun dan Jongin. Sehun dan Jongin hanya menatap kedua orang itu-Hyegun dan Hyori dengan dahi yang berkerut. “Ada apa dengan yeoja itu?” Gumam Sehun,Jongin menoleh menatap Sehun “Kau benar menyerempet yeoja itu tadi?” Tanya Jongin pada Sehun.

Sehun mengangkat bahunya tak tahu,”Ckck..,kau ini bagaimana? Kalau kau tidak menyerempet salah satu diantara dua yeoja itu,tak mungkin salah satu yeoja itu marah-marah bukan? Dan kalau tidak salah lihat tadi,aku sempat melihat bahu kanan yeoja bernama Choi Hyori tadi ada luka lebam dibahunya.” Jelas Jongin.

Mendengar perkataan Jongin barusan,Sehun terdiam dan menunduk menatap setir mobilnya kemudian mendongak menatap kedepan. ‘Dimana yeoja itu? Kenapa cepat sekali pergi?’ Batin Sehun,tanpa berpikir lagi Sehun segera menstrater mobil mewah miliknya dan menancap gasnya.

*****

Tak jauh dari gerbang sekolah Senior High School tepatnya disebuah halte bus yang terlihat sepi,hanya ada dua orang yeoja yang duduk dibangku halte tersebut. Kedua yeoja itu adalah Hyegun dan Hyori. Hyori terdiam menunduk sambil memegang bahu kanannya yang terasa ngilu sedangkan Hyegun menatap sahabatnya itu dengan tatapan yang khawatir.

“Hyori-ya neo gwaenchanayo?” Ujar Hyegun memecahkan keheningan diantara keduanya. Hyori mendongak dan menoleh  menatap Hyegun yang duduk disampingnya kemudian tersenyum tipis “Gwaenchana Hyegun-ah..,ayo kita naik busnya sudah datang” Ujar Hyori seraya menunjuk bus yang ditunggu kedua sudah datang.

Hyegun mengangguk kecil dan keduanya berjalan beriringan menuju bus yang sudah berhenti tak jauh dari mereka. Tanpa Hyegun dan Hyori sadari sebuah mobil berhenti tepat dibelakang bus yang akan ditumpangi oleh Hyegun dan Hyori. Ketika mobil itu benar-benar telah berhenti,sang pengemudi lekas keluar kemudian menghampiri Hyori dan Hyegun.

Sang pengemudi tersebut adalah Sehun,Sehun bergegas menahan Hyori yang hendak menaiki bus dengan menahan pergelangan tangannya. Hyori yang hendak naik kedalam bus mau tak mau mengurungkan niatnya dan menoleh menatap tangan kekar namun halus yang menahan pergelangan tangannya. Pandangan Hyori kemudian naik dan mendongak menatap wajah sang empu tangan itu.

Deg!

Seakan-akan melihat hantu mata Hyori terbelalak kaget ketika tahu yang menahan pergelangan tangannya adalah orang yang selama ini mencuri perhatiannya,Oh Sehun.

“Tunggu dulu..,”

Dan sekarang suara lembut Sehun memasuki dan memenuhi pendengaran Hyori. Hyori menelan ludahnya susah payah kemudian menatap Sehun taku-takut.

“Y-ya?”

Dengan susah payah pula Hyori mencoba membuat dirinya tidak terlalu gugup tapi itu hanya sia-sia karena Oh Sehun benar-benar membuatnya gugup.

“Ikut aku.,”

Hyori seakan-akan merasakan banyak kupu-kupu yang menggelitik perutnya kemudian bertebangan dari dalam perutnya ketika Sehun dengan beraninya menarik Hyori menjauh dari bus yang akan dinaikinya. Hyori juga dapat mendengar dengan jelas kalau Hyegun meneriakinya dan Sehun dari dalam bus,ya benar. Hyegun sudah lebih dulu masuk kedalam bus.

Sehun dan Hyori berhenti didepan mobil mewah milik Sehun. Sehun melepaskan tautan tangannya dari lengan Hyori kemudian membuka pintu mobilnya. Ada sedikit rasa kecewa di hati Hyori ketika Sehun melepaskan tautan tangannya pada lengan tangannya.

Sehun membuka pintu mobilnya kemudian menarik paksa seseorang yang duduk dengan manis dibangku itu,orang itu kemudian memekik karena Sehun menariknya keluar dari dalam mobil dan membuatnya terduduk ditrotoar.

“Yak! Oh Sehun.,apa yang kau lakukan!?” Pekik Jongin tak terima karena dirinya ditarik dengan paksa oleh Sehun yang notebennya adalah sahabatnya sendiri.

“Masuk.,” Sehun mendorong pelan bahu Hyori untuk masuk kedalam mobil. Hyori sedikit meringis ketika tangan Sehun mendorong pelan bahu kanannya yang terasa ngilu. “Cepat masuk.,” Sehun kembali menyuruh Hyori untuk masuk kedalam mobilnya.

Hyori mau tak mau menurut dan masuk kedalam mobil Sehun. Jongin yang melihat tingkah sahabatnya itu mendengus kesal dan bangkit dari jatuhnya tadi.

“Sehun-ah.,kalau yeoja itu duduk disitu lalu aku bagaimana?” Rengek Jongin pada Sehun.

Sehun menutup pintu mobilnya setelah Hyori benar-benar masuk kedalam mobilnya. Sehun menatap Jongin dan tersenyum tipis.

“Kau pulang sendiri tuan Kim.,” Ujar Sehun singkat dan disertai dengan evil smirk khas seorang Oh Sehun. Jongin membelalakkan matanya kaget.

“Mworago!? Kau mengatakan apa tadi Sehun-ah? Kau pati bercanda,kau pasti bercanda’kan?” Protes Jongin. Sehun tersenyum evil kemudian segera mendorong Jongin menjauh,”Yak! Yak!” Jongin kembali memprotes.

“Dadah Jongin-ah..,hati-hati dijalan! Aku menyayangimu Kkkk~”

Seakan-akan Jongin tak mempunyai tenaga saat itu Sehun bisa dengan mudah mendorong Jongin masuk kedalam bus yang tadinya hendak ditumpangi oleh Hyori. Sehun tersenyum evil ketika bus itu mulai berjalan menjauh dari halte.

“Yak!! Oh Sehun,awas kau nanti!” Dari jendela bus yang terbuka Jongin kembali memekik memprotes pada Sehun. Sedangkan Sehun sendiri hanya tersenyum evil dan melambaikan tangannya.

*****

Didalam mobil mewah milik Sehun,Hyori terduduk dengan tegang. Kedua tangannya menggenggam erat rok sekolah yang dipakainya dan keringat dingin mengucur dengan derasnya dari pelipis Hyori padahal mesin mobil Sehun masih menyala dan otomatis AC nya pun ikut menyala tapi entah kenapa Hyori masih saja bisa berkeringat dingin.

'Ada perlu apa Sehun denganku? Apa aku membuat suatu kesalahan padanya? Tapi aku tak pernah berkomunikasi dengannya sebelumnya,lalu apa salahku?' Batin Hyori penuh dengan tanda tanya.

'Atau jangan-jangan yang menyerempetku tadi itu Sehun? Ah... tidak mungkin,tapi mobil ini adalah mobil yang menyerempetku tadi dan mobil ini mobil milik Sehun. Itu artinya.....,' Hyori kembali membatin.

Melalui kaca mobil Sehun,Hyori dapat melihat dengan jelas Sehun mendorong paksa Jongin memasuki bus. Setelah bus itu mulai berjalan meninggalkan halte Sehun melambaikan tangannya seraya tersenyum evil kemudian disusul dengan munculnya kepala Jongin disalah satu jendela bus untuk memekik kesal pada Sehun.

Hyori mengencangkan genggamannya pada rok yang dipakainya ketika ia melihat Sehun mulai menghampiri dan memasuki mobil kemudian duduk tepat dikursi pengemudi,tepat disamping Hyori.
Hyori sendiri merasa sangat gugup karena baru kali ini ia dan Sehun berdekatan dalam jarak yang tidak terlalu jauh,atu bisa dibilang dekat. Saking gugupnya Hyori ia tak menyadari suara dering ponselnya yang berbunyi,menandakan ada panggilan masuk.

Sehun yang menyadarinya sedikit terganggu oleh bunyi dari ponsel Hyori lekas menyadari gadis itu.

“Hey.,ponselmu berbunyi” Sahut Sehun membuat Hyori tersadar kemudian segera merogoh tas sekolahnya. Ketika melihat kelayar ponsel miliknya tertera nama ‘Hyegun’ disana.

‘Hyegun? Untuk apa ia menghubungiku? Bukankah ia berada di-Astaga! Hyegun!’ Batin Hyori.

Setelah tersadar Hyori lekas mengangkat panggilan itu dan mendekatkan ponselnya keteliganya.

“CHOI HYORI!!!” Baru saja Hyori ingin membuka suaranya tapi suara teriakan kencang milik Hyegun membuat Hyori mengurungkan niatnya dan menjauhkan ponselnya dari telinganya.


Sehun yang sedari tadi fokus menyetir diam-diam melirik kearah Hyori yang tengah berbicara dengan orang yang berada disebrang telfon dan terkadang pula Sehun menyeritkan dahinya bingung ketika ia tak sengaja mendengar teriakan dari orang yang berada disebrang telfon Hyori.

"Oh,maafkan aku Hyegun-ah....... Aku tak tahu apa yang sedang terjadi saat ini,... Nanti akan aku ceritakan padamu,aku akan tutup telfonnya..... Annyeong" Hyori bersuara dengan sedikit berbisik pada ponselnya sendiri karena ia takut Sehun terganggu konsentrasinya menyetir mobil.

Setelah selesai menutup telfon dari Hyegun barusan,Hyori lekas menaruh kembali ponsel miliknya kedalam tas sekolahnya.

"Telfon dari siapa? Temanmu?" Suara berat Sehun terdengar memenuhi mobil dan menyadarkan Hyori yang sedari tadi hanya menunduk dan memainkan jari-jari tangannya.

Hyori mendongak kemudian menatap ragu Sehun "Ya". Mendengar jawaban Hyori yang singkat itu Sehun hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Eung..,kalau boleh aku tahu kau ingin membawaku kemana?" Dengan sedikit keberanian Hyori bertanya pada Sehun  yang sedari tadi konsentrasi menyetir.

"Ke rumah sakit" Jawab Sehun singkat padat dan jelas.

"Untuk apa? Lukaku ini tidak parah,hanya luka lebam biasa. Eonni ku seorang dokter jadi ia bisa mengobati luka ku ini," Ucap Hyori.

Sehun terdiam sebentar kemudian berujar "Aku hanya ingin bertanggung jawab saja,tidak lebih. Dan aku hanya memastikan kalau luka itu bukan luka yang parah,aku tak ingin mendekam dipenjara hanya karena luka itu." Jelas Sehun panjang lebar.

Mendengar penuturan tajam Sehun barusan Hyori kembali diam seribu bahasa,ia tak berani bersuara lagi karena ia tak ingin Sehun kembali berbicara dengan tajam.

*****

“Yak!! Oh Sehun,awas kau nanti!” 

Sementara itu didalam bus yang sedang melaju itu Jongin terus memekik kesal pada Sehun,namja berperawakan tinggi ini duduk dibangku pojok yang dekat dengan jendela. Jongin terus saja mengguman kesal dan melontarkan sumpah serapahnya untuk Sehun,sahabat terdekatnya.

"Oh Sehun memang menyebalkan!! Awas saja nanti aku akan memberi pelajaran padanya! Menyebalkannnnnnn!!!....." Jongin sedikit berterak pada akhir kalimatnya barusan.

Karena teriakan Jongin tadi penumpang bus lainnya yang duduk dekat dengan Jongin menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Ada yang hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja bahkan ada yang mengkritiknya] atau mengomel padanya.

"Yakkk! Bisakah kau diam?! Ini tempat umum jangan berteriak seenak jidatmu!" Suara cempreng seorang yeoja yang duduk didepan Jongin itu mengomel pada Jongin yang masih sibuk melontarkan sumpah serapahnya.

"Hey! Kau melarangku berteriak tapi kau sendiri berteriak,suara cempreng mu tadi mengganggu penumpang yang lain." Jongin berkilah karena tak mau disalahkan.

"Apa kau bilang!" Suara cempreng yeoja yang duduk didepannya itu kembali terdengar,bahkan yeoja itu berbalik menengok kearah Jongin. Baik Jongin maupun yeoja cempreng itu sama-sama membelalak kaget.

"Kau!!" Koor Jongin dan Hyegun-yeoja cempreng tadi- bersamaan.

Hyegun melemparkan tatapan tajamnya pada Jongin,begitupun dengan Jongin yang tak mau mengalah juga ikut menatap tajam Hyegun.

"Kenapa dunia ini begitu sempit!?Aku selalu sial karena kau! Kau memang menyebalkan! Kau memang pembawa sial!" Kesal Hyegun seraya menunjuk Jongin dengan  jari telunjuknya.

"Apa!? Kau bilang apa tadi? Aku pembawa sial? Jaga ucapanmu nona,aku bukanlah pembawa sial tapi memang nasibmu saja yang selalu sial!" Jongin menurunkan paksa tangan Hyegun yang menunjuk-nunjuk dirinya.

"Nasibku sial karena kau! Kau pembawa sial!" Pekik Hyegun.

"Nona jaga bicaramu atau aku akan menuntutmu atas nama pencemaran nama baik," Cercah Jongin.

"Kau ingin menuntutku? Huh.,maaf tapi kau tak akan bisa menuntutku" Seru Hyegun masih dengan nada kesalnya.

"Tentu aku bis-"

"TOLONGG!! ADA YANG INGIN BERBUAT MESUM PADAKU.... TOLONGGGGG!!!" Dengan cepat Hyegun memotong ucapan Jongin dengan teriakan kencangnya.

Jongin membelalakkan matanya kemudian segera menutup mulut Hyegun dengan kedua tangannya,"Yak! Apa yang kau lakukan!?" Bisik Jongin panik.

Jongin dapat melihat dengan matanya kalau semua penumpang didalam bus itu memperhatikan mereka berdua bahkan seorang nenek datang menghampiri Jongin dan Hyegun.

"Hey anak muda! Apa yang kau lakukan!! Cepat lepaskan gadis itu!" Nenek tua itu menatap tajam Jongin dan mengangkat tongkat yang dipenganggnya bermaksud hendak memukul Jongin,tapi Jongin buru-buru menahannya.

"T-tunggu dulu harmoni..,harmoni salah paham. Gadis ini kekasihku dan aku tak akan berbuat macam macam padanya" Bohong Jongin.

Nenek tua itu hendak menurunkan tongkatnya namun Hyegun yang sudah berada dalam bekapan Jongin melambaikan tangannya seraya berusaha untuk berteriak.

"B-boho-mmphttt" Ucap Hyegun tertahan.

Duk!


TBC


Chapter 2 publish... Tolong komentar ata sarannya. Thank's for reading,please comment ^_^



Minggu, 20 Juli 2014

Happy Ending | Chapter 1


Annyeong haseyeo ^_^
Hari ini aku bakalan pos salah satu fanfiction ku,kalau kalian menemukan banyak kesalahan tolong dimaafkan karena ini fanfiction pertama yang aku pos.


Title : Happy Ending | Chapter 1

Author : ~`HyeJin`~

Length : Chaptered

Cast : Jung Hyegun (OC)
          Choi Hyori (OC)
          Oh Sehun (EXO-K)
          Kim Jongin (EXO-K)

Other cast : You find be your self ^_^

Genre : School life,Friendship,Romance.

Disclaimer : Cast diatas milik tuhan tapi jalan cerita dan cerita ini murni dari hasil pemikiran saya.

Note : Banyak typo yang bertebaran,ini fanfiction pertama yang saya publish jadi saya mohon kritik dan sarannya. Maaf kalau ada kata-kata yang tidak berkenan dan sulit untuk dipahami.
Gamsahamnida *bow


Happy reading ^_^


Bel tanda istirahat baru saja berbunyi tapi kantin sekolah sudah dipenuhi oleh siswa siswi Senior High School. Dari kejauhan terlihat dua orang siswi yang hanya terdiam menatap suasana kantin dengan sesekali mendengus kesal.

“Kau lihat? Kita tak bisa mendapatkan makanan disini Hyegun-ah” Ujar seorang siswi yang bernamtagkan Choi Hyori. Sedangkan siswa yang dipanggil Hyegun oleh Hyori tadi hanya mendengus kesal.

“Ya! Lalu apa yang harus kulakukan? Aku benar benar lapar Hyori-ya” Jung Hyegun kembali merengek didepan Hyori. Hyori menatap tajam Hyegun kemudian mendaratkan sebuah jitakan dikepala yeoja bermargakan Jung itu,

“Aww! Apa yang kau lakukan? Mau membunuhku eoh?” Omel Hyegun seraya mengusap-usap pelan kepalanya. “Berhenti merengek padaku,kau itu sudah 17 tahun” Cibir Hyori membuat Hyegun berheti mengusap kepalanya dan menatap Hyori dengan cengiran khasnya.

“Maaf...,aku terbiasa merengek pada eomma dan appa hehehehe” Hyegun terkekeh pelan membuat Hyori kembali mencibirnya “Kau harus menghilangkan sikap burukmu itu kau tahu? Nanti bisa0bisa tidak ada namja yang mau padamu”.

“Kau menyumpahiku ya!? Memangnya ada namja yang mau padamu huh?” Hyegun balas mencibir Hyori tapi Hyori hanya mengangguk mengiyakan. “Tentu saja!” Hyegun menutup telinganya karena pekikkan keras Hyori. “Hey! Siapa yang mau padamu? Seingatku yang dulu pernah menyukai dan mengejar-ngejarmu hanyalah Kim Minseok.” Gumam Hyegun.

“Jangan sebut nama itu lagi,itu memalukan!” Hyori mencubit pelan lengan Hyegun agar sang empunya berhenti menggumam yang tak karuan. “Ah! Aku baru ingat,kau pernah diberi coklat oleh Minseok bukan? Namja itu menyatakan cintanya dengan sebuah coklat batang tapi kau malah menolaknya dengan membuang coklat itu. Minseok kecewa kemudian menangis histeris dan tak mau berhenti bahkan guru-guru pun tak bisa membuatnya berhenti menangis. Hahahaha... kau tahu? Itu lucu sekali! Apalagi saat-“

Gumamman Hyegun terpotong akibat jitakan Hyori yang kembali mendarat dikepalanya “Aku kan sudah bilang jangan sebut nama itu lagi,pabboya” Hyori mengepalkan tangannya dan berjalan meninggalkan Hyegun yang masih mengusap kepalanya “yyaaaa!!”.

Hyegun melangkah dengan cepat agar ia bisa menyusul Hyori,tapi saat ia berhasil menyusul temannya itu mereka berdua-Hyori dan Hyegun menabrak dua orang namja yang berlawanan arah dengan mereka. Akibatnya baju Hyegun maupun Hyori basah karena terkena tumpahan minuman yag dibawa oleh dua namja itu.

“H-hey!” Hyegun memekik keras tak terima karena baju seragamnya basah terkena tumpahan minuman. “O-oppsss” Salah satu diantara dua namja tersebut menggumam sambil membelalakkan matanya kaget,sedangkan namja yang satu lagi hanya diam memasang wajah datar seolah-olah tak terjadi apapun.
Hyegun menoleh kearah Hyori sekedar melihat tapi matanya membelalak ketika tahu seragam temannya itu benar-benar basah melebihi dirinya “H-hyori-ya..,seragammu benar-benar basah” Sahut Hyegun cepat.

Hyori menuduk memandang kearah baju seragamnya kemudian mendongak menatap kedua namja yang menumpahkan minuman tadi. Jantungnya berdetak cepat dan tubuhnya mendadak menegang ketika pandangan matanya bertubrukan dengan pandangan namja yang menatap datar dirinya.

“Lihat!! Apa kalian tidak punya mata eoh?!” Hyegun maju selangkah mendekat kearah dua namja itu kemudian menatap keduanya dengan tatapan tajam. “Hey nona,yang salah itu bukan kami melainkan kau dan temanmu itu” Namja berkulit agak gelap dari dua namja itu angkat bicara seraya mendekat kearah Hyegun.

“Apa!? Jelas-jelas kalian yang salah,” Hyegun membela diri “Kalian itu sedari tadi berlari-larian jadilah kalian menabrak kami” Namja berkulit agak hitam itu kembali bersuara.
Hyegun mengepalkan tangannya kencang kemudian menghentakkan kaki kanannya kelantai dengan keras sehingga menimbulkan bunyi yang keras.

Kedua namja itu sedikit terkejut tapi kemudian mulai mengendalikan diri mereka. “Jalanan disini kan masih luas kalau kalian melihat kami berlari-larian kenapa kalian tidak menghindar hah!? Atau kalian memang sengaja menumpahkan minuman itu pada kami? Dasar-“

Ucapan keras Hyegun terpotong oleh Hyori yang menggenggam erat lengan kanan Hyegun kemudian menarik Hyegun menjauh dari dua namja itu “Mianmida...,kami memang salah jadi maafkan kami” Ujar Hyori seraya membungkukkan badannya kearah dua namja itu.

“Hyori-ya! Apa yang-“ Hyegun baru saja akan mencela tapi ucapannya lagi-lagi dipotong oleh Hyori. “Gwaenchanayo,kita memang salah dan kau tak perlu khawatir aku akan mengganti seragamku dengan seragam cadanganku diloker.” Hyori tersenyum manis pada Hyegun kemudian menarik gadis itu kearah loker mereka.

Dua namja itu masih terdiam ditempat seraya memperhatikan Hyegun dan Hyori yang mulai menghilang dibelokan koridor “Kau lihat Oh Sehun?? Yeoja yang tadi lumayan juga” Gumam namja yang berkulit agak gelap itu pada temannya.

“Yeoja yang mana maksudmu?” Namja yang sedari tadi hanya memasang wajah datar itu membuka suaranya. “Yeoja yang tadi terlihat marah,kau lihat’kan? Dia terlihat menarik dan sedikit....”

“Sexy? Maksudmu begitu,.Kim Jongin?” Namja yang dipanggil Oh Sehun itu meotong ucapan temannya-Kim Jongin dengan menyipitkan sebelah matanya. “Good! Kau memang hebat Oh Sehun!” Jongin mengacungkan jedua jempolnya pada Sehun seraya tersenyum lebar.

“Dasar pervert..,” Sehun mencibir pelan  kemudian mulai melangkahkan kakinya pergi dari tempat itu disusul oleh Jongin yang memekik kesal pada namja bermarga Oh itu.

*****

Hyegun menghentakkan kakinya kesal ketika ia dan Hyori sudah sampai didepan loker mereka. “Hyori-ya sebenarnya apa yang kau lakukan sih? Kalau kau tak cepat-cepat menyeretku kesini aku pasti sudah menghabisi dua namja tadi” Hyegun memandang Hyori dengan kesal.

Hyori sendiri memilih diam kemudian kedua tangannya terangkat memegang dada yang berdetak tak normal,nafasnya terlihat tersenggal-senggal dan wajahnya terlihat merah padam. Hyegun memangdang aneh Hyori dengan alis yang berkerut “Kau kenapa? Kau sakit?” Suara yang keluar dari tenggorokan Hyegun kini melembut.

“Hey! Kau sakit ya?” Hyegun mengguncangkan bahu Hyori karena sedari tadi gadis itu hanya diam memegangi dadanya dan menunduk. “Choi Hyori! Jangan membuaku khawatir!” Hyegun kembali memekik keras tepat dihadapan Hyori.

Hyori tersentak kaget kemudian mendongak menatap Hyegun yang lebih tinggi darinya “Kau kenapa?” Hyegun kembali mengulang pertanyaan yang belum terjawab. Hyori tersadar kemudian menggeleng “Gwaenchanayo”. “Kau pasti masuk angin’kan? Cepat ganti bajumu” Hyegun menyodorkan baju ganti pada Hyori kemudian mendorongnya masuk kedalam kamar ganti.

Selepas perginya Hyori masuk kedalam kamar ganti,Hyegun mulai membuka lokernya kemudian mengobrak-abrik isinya “Dimana blazer itu? Kemarin aku meletakkannya disini” Hyegun menggerutu kesal karena tak berhasil menemukan blazer mliknya didalam lokernya.

“Ya tuhan! Aku baru ingat! Blazer itu terbawa pulang kemarin,aarghh! Nan jeongmal eotteokhae?” Hyegun kembali menggerutu dan kedua tangannya mengacak-acak rambutnya asal.

Tanpa disadari oleh Hyegun seseorang datang kemudian berjalan mendekat kerah Hyegun “Ekhem..,”. Hyegun berbalik badan dan ia mendapati Jongin yang berdehem pelan dan berjalan mendekat kearahnya “Kau!!”.

“Hai..,” Jongin berhenti berjalan mendekat kearah Hyegun ketika jarak diantara mereka hanya tinggal satu langkah lagi. “Apa maumu?” Hyegun mundur sedikit seraya menatap Jongin tajam,”Kau galak sekali.,aku Kim Jongin lalu siapa namamu?” Jongin tersenyum dan memperkenalkan dirinya.

“Hyegun. Jung Hyegun,jadi katakan apa maumu? Kau ingin meminta ganti rugi minumanmu yang tumpah bukan? Ini ambillah..,” Hyegun merogoh sakunya kemudian menyodorkan beberapa lembar uang won pada Jongin.

Jongin menatap uang itu sebentar kemudian ia kembali berjalan mendekat kearah Hyegun membuat gadis itu pun ikut mundur kebelakang. Hingga akhirnya punggung Hyegun membentur loker,Hyegun menatap Jongin takut-takut.

“ Apa yang kaulakukan huh! Menjauh dariku!” Hyegun mendorong Jongin menjauh darinya tapi Jongin tetap mendekatkan tubuhnya pada Hyegun. “Menjauh atau aku akan berteriak!” Hyegun mulai mengancam,Jongin tersenyum meremehkan “Berteriaklah..,lagi pula tidak ada yang mungkin mendengar teriakanmu itu. Sebelum kesini aku sudah memastikan kalau tempat ini benar-benar sepi.” Jelas Jongin panjang lebar.

“L-lau apa maumu Kim Jongin-ssi!?” Tanya Hyegun dengan penuh penekanan. Jongin tersenyum puas kemudian ia mencondongkan tubuhnya sehingga wajahnya dengan wajah Hyegun sanagt dekat. “Aku menginginkan dirimu..,nona Jung” Seringai Jongin.

Hyegun membelalakkan matanya kaget,ia menatap tajam wajah Jongin yang hanya berjarak beberapa centi saja dari wajahnya. ‘Dia pikir aku ini barang!?’ Hyegun membantin kesal. Saat Jongin kembali mendekatkan wajahnya Hyegun segera menginjak kaki Jongin kencang sehingga sang empunya meringis kesakitan.

“Aaawww..,” Ringis Jongin seraya memegang kakinya yang terasa berdenyut. Hyegun menatap Jongin puas dan meletakkan tangannya didepan perut “Kau jangan macam-macam padaku Kim Jongin-ssi,kalau kau berani macam-macam aku tak segan-segan membuatmu babak belur”.

‘Kupikir mendapatkannya begitu mudah tapi ternyata sebaliknya. Belum apa-apa kakiku sudah terasa sakit,yeoja ini benar-benar..’ Batin Jongin. “Apa yang kau tunggu Kim Jongin-ssi? Pergilah atau kau ingin kutendang keluar dari sini?” Suara Hyegun memecahkan lamunan Jongin.

Jongin menatap Hyegun kesal kemudian berjalan menjauh dari Hyegun dengan langkah yang sedikit tertatih,saat sudah sampai didepan pintu Jongin teringat sesuatu. Jongin menghentikan langkahnya kemudian membuka blazer yang dipakainya setelah itu melemparkannya pada Hyegun.

“Pakailah..,itu sebagai ucapan minta maafku.” Setelah itu Jongin kembali melanjutkan langkah kakinya yang sempat tertunda. Hyegun menatap blazer Jongin yang tadi ia tangkap ketika sang empunya melemparkannya. Hyegun berpikir sebentar tapi kemudian ia cepat-cepat memakai blazer milik Jongin “Dari pada aku masuk angin,lagi pula ini tidak terlalu buruk” Gumam Hyegun.

Disaat yang bersamaan Hyori keluar dari kamar ganti dengan baju seragam cadangan miliknya “Tadi aku mendengar seseorang yang berteriak,yang berteriak itu kau?” Tanya Hyori pada Hyegun. Hyegun menggeleng pelan,Hyori menyeritkan dahinya kemudian memasukkan baju seragamnya yang basah kedalam loker “Lalu siapa yang berteriak selain kau? Disini kan hanya ada aku dan kau saja??” Ujar Hyori bingung.

Hyegun mengangkat bahunya tak tahu “Lupakan itu,lebih baik kita segera masuk ke kelas sebelum Im Sosaengnim masuk. Kajja~” Hyegun meraih lengan Hyori kemudian menarik Hyori menjauh keluar dari ruangan itu.

“Eh? Kau pakai blazer siapa Hyegun-ah? Kuarasa itu bukan milikmu karena itu terlihat kebesaran” Hyori tersadar kemudian lekas bertanya pada Hyegun. “Aku akan menceritakannya nanti,lebih baik kita bergerak cepat karena tadi aku melihat Im Sosaengnim sudah keluar dari ruang guru.” Hyegun tersenyum tipis kemudian kembali menarik Hyori masuk kedalam kelas mereka.

*****

“APA!? Kim Jongin berkata seperti itu padamu?” Hyori memekik kaget ketika Hyegun baru saja menceritakan kejadian yang terjadi didepan loker tadi. Hyegun menatap tajam Hyori karena gadis itu terlalu berlebihan-menurutnya.

“Diamlah..,kalau ada yang mendengar bagaimana?” Hyegun mendesis pelan seraya meletakkan satu jarinya didepan bibirnya menyuruh Hyori agar tidak berisik atau heboh seperti tadi. Hyori mengangguk mengerti kemudian kembali melangkah mensejajarkan langkahnya dengan Hyegun yang sudah berjalan lebih dulu.

“Kau yakin yang berkata seperti itu Kim Jongin??” Hyori berbisik pelan pada Hyegun agar suaranya tak dapat terdengar oleh orang lain. “Ya aku yakin,kau perlu bukti? Lihat ini,ini milik namja pervert bernama Kim Jongin itu.” Hyegun menghentikan langkahnya kemudian menunjukkan namtag yang terpasang diblazer yang dipakainya.

“Aigoo... ini benar-benar milik Kim Jongin,pantas saja blazer ini terlihat kebesaran saat dipakai olehmu” Hyori mengangguk-anggukkan kepala mengerti kemudian keduanya melangkahkan kakinya kembali.

“Lalu tadi saat baru saja sampai diloker kau memegangi dadamu terus,kau sakit?” Hyegun gantian bertanya pada Hyori. Hyori membenarkan sebentar anak rambutnya yang menghalangi pandangannya dan menyampingkannya ketelinganya “Itu...,ahh aku tak bisa mengatakannya Hyegun-ah. Aku malu,”.

Hyegun menghentikn langkah kakinya saat itu juga kemudian menatap Hyori dalam-dalam “Apa? Kau malu? Kau malu untuk apa? Kau sudah mengenalku sejak aku berusia lima tahun begitupun sebaliknya,lalu untuk apa kau malu? Aku bisa menjaga rahasia tanpa harus kau suruh” Jelas Hyegun panjang lebar.

Kedua tangan Hyegun menyentuh kedua bahu Hyori kemudian sedikit mengguncangkannya pelan “Jadi katankalah,apa yang sebenarnya terjadi padamu?”. Hyori mendongak menatap Hyegun yang tengah tersenyum manis kearahnya,”Baiklah tapi kau harus berjanji takkan membocorkannya pada siapapun” Ujar Hyori pelan.

Hyegun tersenyum lebar kemudian mengangguk mengiyakan “Aku’kan sudah bilang padamu,aku akan merahasiakannya tanpa harus kau minta”. Hyori balas tersenyum kearah Hyegun kemudian melangkah pelan seraya bercerita.

“Yang tadi menabrak kita tadi apa kau ingat wajahnya?” Hyori memulai ceritanya dan dibalas anggukan kepala oleh Hyegun “Lalu?”. “Yang menabrak kita tadi itu Kim Jongin dan... Oh Sehun. Oh Sehun namja kelahiran tahun 1994,lahir pada tanggal 14 April. Namja yang lebih sering berdiam diri dan memasang wajah datar,dan ia salah satu cassanova sekolah kita.” Jelas Hyori. “Jantungku berdetak tak normal ketika ia hanya sekedar lewat didepanku atau aku berpaspasan dengannya,apalagi saat tanpa sadar pandangan kami bertemu walaupun hanya 2 detik saja. Aku sudah bahagia...,”.

Hyegun membelalakkan matanya “Kau menyukai namja bernama Oh Sehun itu? Kau menyukainya???” Hyegun berkata heboh seraya mengguncang-guncangkan tubuh Hyori. “Y-ya! Hentikan..,kau menyakitiku” Lirih Hyori.

Hyegun berhenti mengguncangkan tubuh Hyori kemudian terkekeh pelan  “Maaf.,itu refleks” Sahut Hyegun cepat. Hyori membenarkan anak rambutnya sekali lagi kemudian duduk disalah satu bangku yang tersedia dihalte bus terdekat dengan sekolahnya.

“Kau menyukainya kan?” Hyegun mengulang pertanyaannya dan didetik berikutnya dibalas oleh anggukan malau Hyori. “Whoaa... kapan kau mulai menyukainya? Menyukai namja bernama Oh Sehun itu?” Hyegun kembali bertanya.

“Entahlah.,aku tak yakin kapan aku mulai menyukainya. Sepertinya semester kemarin” Jawab Hyori. “What!? Dan selama itu pula kau merahasiakannya padaku? Dasar jahat!” Hyegun berseru kesal sambil melipat kedua tangannya kesal.

“Kau jangan marah dulu,aku merahasiakannya padamu karena aku belum yakin kalau aku menyukainya atau tidak karena sebenarnya awalnya aku hanya kagum padanya. Kagum oleh senyum manisnya.” Hyori mengguncangkan pelan lengan Hyegun agar temannya itu tidak marah padanya.

“Terserah.,aku tidak terima alasan. Aku mau pulang saja,” Hyegun bangkit dari duduknya kemudian melangkah masuk kedalam bus yang baru saja datang meninggalkan Hyori yang masih terduduk dibangku halte.

Hyori bangun dari duduknya kemudian dengan segera menyusul Hyegun yang sudah lebih dulu masuk kedalam bus “Ya! Jangan marah kumohon.,aku akan mentraktirmu minum bubble tea dikedai langganan kita. Kumohon jangan marah padaku,.” Hyori memohon pada Hyegun yang sudah duduk manis dibangku bus.

“Kumohon...,” Hyori menatap Hyegun dengan puppy eyes andalan miliknya. Hyegun mengibaskan tangannya didepan wajah Hyori “Kau tak pantas seperti itu,aku ingin muntah” Cibir Hyegun. “Ya!!” Hyori memekik tepat didepan Hyegun.

“Oh! Baiklah baiklah..,aku tak marah padamu tapi kau harus mentraktirku segelas bubble tea dan waffle coklat!” Hyegun berujar dengan smirk yang terpasang diwajahnya. Hyori memukul pelan bahu Hyegun “Kau menguras isi dompetku!!”.

“Kkkkkk~ Lagi pula jarang-jarang aku menghabiskan isi dompetmu itu nona Choi” Sahut Hyegun santai. “Baiklah,tapi kau harus berjanji tak boleh marah padaku?” Hyori menyodorkan jari kelingkingnya kemudian Hyegun mengaitkan jari kelingkingnya pada jari Hyori.

*****

Hyegun dan Hyori sama-sama melangkah dengan semangat menuju kekedai bubble tea langganan mereka sejak mereka duduk dibangku kelas satu Junior High School. Keduanya baru saja turun dari bus yang mereka tumpangi kemudian langsung bergegas melangkah dengan cepat kekedai bubble tea.

“Ya! Kenapa kau begitu lama? Cepatlah sedikit nanti kita kehabisan tempat,” Hyegun berseru keras didepan pintu masuk kedai bubble tea. Hyegun menatap kesal Hyori yang jalan terlalu lama sambil mengobrak-abrik isi tasnya.

“Kau ini.,kenapa tak pernah sabaran?” Hyori mencibir pelan ketika ia juga sudah berada didepan kedai bubble tea. “Kenapa lama sekali?” Hyegun mendengus pelan,”Aku harus mengambil uangku dulu biar nanti saat membayar tidak repot,ayo masuk” Hyori meraih tangan Hyegun kemudian menariknya masuk kedalam kedai.

“Tempatnya penuh semua,ini salah kau karena terlalu lama huft...” Hyegun menggumam kesal sambil menatap kesekitarnya. Meja-meja sudah terisi penuh oleh orang-orang yang juga sedang menikmati bubble tea,Hyori ikut menatap kesekitarnya kemudian tubuhnya seketika menengang dan jantungnya kembali berdetak tak normal.

Hyori menatap tak percaya gerombolan laki-laki yang sebaya dengan dirinya sedang asik menikmati bubble tea milik mereka,tapi yang menjadi perhatian Hyori adalah salah satu diantara gerombolan laki-laki itu. Laki-laki yang biasanya hanya memasang ekspresi datar kini sedang tertawa puas karena seseuatu hal.

“Kalau tak bisa meminumnya disini kita bawa pulang saja bubble teanya ya? Ahhh... aku pesan duluan ya Hyori-ya” Hyegun sedikit bertepuk tangan kemudian berlari-lari kecil menghampiri kasir dan memesan sesuatu.

“Annyeong haseyeo Han ahjussi? Apa kabarmu?” Hyegun tersenyum tipis pada laki-laki paruh baya yang berdiri dibalik kasir,laki-laki paruh baya itu ikut tersenyum “Seperti yang terlihat,aku baik-baik saja. Kenapa baru datang sekarang? Rasanya kedai ini sepi jika pelanggan kesayanganku yang satu ini tak datang?”.

“Eh? Benarkah? Tapi kedai ini ramai-ramai saja kok,” Hyegun kembali melihat kesekitarnya,”Maksudku kalau kau yang datang kedai ini akan lebih ramai lagi.” Han ahjussi menambahkan. Hyegun ber-oh ria kemudian menopangkan dagunya pada tangan kanannya.

“Baiklah.,kau ingin memesan apa? Aku akan memberikanmu bonus kali ini” Han ahjussi bertanya dengan nada semangat. Hyegun langsung menegakkan tubuhnya kemudian menatap Han ahjussi dengan berbinar-binar “Benarkah??”.

Han ahjussi kemudian mengangguk mantap. “Wuhuu!! Akhirnya! Aku pesan Chocolate bubble tea dan waffle madu!” Hyegun berseru semangat,Han ahjussi tersenyum tipis kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya “Mau dimakan didini atau dibawa pulang,”.

Hyegun nampak berpikir sebentar kemudian memberikan jawabannya “Makan di-“ ucapan Hyegun terpotong oleh teriakan Hyori. “Han ahjussi..,pesanan Hyegun tak perlu dibuatkan,kami ada urusan mendadak jadi kami harus cepat-cepat pulang. Mianhaeyeo ahjussi,besok kami akan datang lagi. Annyeong...” Hyori segera menarik Hyegun keluar dari kedai.

“Ya! Kau ini kenapa? Urusan mendadak apa sih?” Hyegun melepaskan paksa tangan Hyori yang menarik tangannya. “Kita tak bisa berada disana lebih lama Hyegun-ah” Jelas Hyori,Hyegun menyeritkan dahinya tak mengerti “Memangnya kenapa?”.

“Oh Sehun...,,dia dan teman-temannya sedang menikmati bubble tea bersama” Jawab Hyori takut. “Lho? Bukankah itu bagus? Kau jadi ada kesempatan untuk... untuk apaya namanya? Ahh iya untuk modus! Itukan bagus”.


“Tapi aku tak bisa Hyegun-ah,aku terlalu takut dan malu.” Hyori berkata dengan sedih dan menunduk,Hyegun tersenyum tipis kemudian menepuk-nepuk bahu Hyori “Aah... aku tahu itu,apakah jatuh cinta semalu itu? Kkkkk~ ayo kita pulang besok kita kembali lagi kesini” Kini gantian Hyegun yang menarik tangan Hyori.Hyori tersenyum manis kemudian ikut melangkahkan kakinya meninggalkan kedai bubble tea.

*****


TBC


Thank`s for reading.,dan mohon untuk komentar atau kritik dan mungkin sarannya ^_^