Minggu, 20 Juli 2014

Happy Ending | Chapter 1


Annyeong haseyeo ^_^
Hari ini aku bakalan pos salah satu fanfiction ku,kalau kalian menemukan banyak kesalahan tolong dimaafkan karena ini fanfiction pertama yang aku pos.


Title : Happy Ending | Chapter 1

Author : ~`HyeJin`~

Length : Chaptered

Cast : Jung Hyegun (OC)
          Choi Hyori (OC)
          Oh Sehun (EXO-K)
          Kim Jongin (EXO-K)

Other cast : You find be your self ^_^

Genre : School life,Friendship,Romance.

Disclaimer : Cast diatas milik tuhan tapi jalan cerita dan cerita ini murni dari hasil pemikiran saya.

Note : Banyak typo yang bertebaran,ini fanfiction pertama yang saya publish jadi saya mohon kritik dan sarannya. Maaf kalau ada kata-kata yang tidak berkenan dan sulit untuk dipahami.
Gamsahamnida *bow


Happy reading ^_^


Bel tanda istirahat baru saja berbunyi tapi kantin sekolah sudah dipenuhi oleh siswa siswi Senior High School. Dari kejauhan terlihat dua orang siswi yang hanya terdiam menatap suasana kantin dengan sesekali mendengus kesal.

“Kau lihat? Kita tak bisa mendapatkan makanan disini Hyegun-ah” Ujar seorang siswi yang bernamtagkan Choi Hyori. Sedangkan siswa yang dipanggil Hyegun oleh Hyori tadi hanya mendengus kesal.

“Ya! Lalu apa yang harus kulakukan? Aku benar benar lapar Hyori-ya” Jung Hyegun kembali merengek didepan Hyori. Hyori menatap tajam Hyegun kemudian mendaratkan sebuah jitakan dikepala yeoja bermargakan Jung itu,

“Aww! Apa yang kau lakukan? Mau membunuhku eoh?” Omel Hyegun seraya mengusap-usap pelan kepalanya. “Berhenti merengek padaku,kau itu sudah 17 tahun” Cibir Hyori membuat Hyegun berheti mengusap kepalanya dan menatap Hyori dengan cengiran khasnya.

“Maaf...,aku terbiasa merengek pada eomma dan appa hehehehe” Hyegun terkekeh pelan membuat Hyori kembali mencibirnya “Kau harus menghilangkan sikap burukmu itu kau tahu? Nanti bisa0bisa tidak ada namja yang mau padamu”.

“Kau menyumpahiku ya!? Memangnya ada namja yang mau padamu huh?” Hyegun balas mencibir Hyori tapi Hyori hanya mengangguk mengiyakan. “Tentu saja!” Hyegun menutup telinganya karena pekikkan keras Hyori. “Hey! Siapa yang mau padamu? Seingatku yang dulu pernah menyukai dan mengejar-ngejarmu hanyalah Kim Minseok.” Gumam Hyegun.

“Jangan sebut nama itu lagi,itu memalukan!” Hyori mencubit pelan lengan Hyegun agar sang empunya berhenti menggumam yang tak karuan. “Ah! Aku baru ingat,kau pernah diberi coklat oleh Minseok bukan? Namja itu menyatakan cintanya dengan sebuah coklat batang tapi kau malah menolaknya dengan membuang coklat itu. Minseok kecewa kemudian menangis histeris dan tak mau berhenti bahkan guru-guru pun tak bisa membuatnya berhenti menangis. Hahahaha... kau tahu? Itu lucu sekali! Apalagi saat-“

Gumamman Hyegun terpotong akibat jitakan Hyori yang kembali mendarat dikepalanya “Aku kan sudah bilang jangan sebut nama itu lagi,pabboya” Hyori mengepalkan tangannya dan berjalan meninggalkan Hyegun yang masih mengusap kepalanya “yyaaaa!!”.

Hyegun melangkah dengan cepat agar ia bisa menyusul Hyori,tapi saat ia berhasil menyusul temannya itu mereka berdua-Hyori dan Hyegun menabrak dua orang namja yang berlawanan arah dengan mereka. Akibatnya baju Hyegun maupun Hyori basah karena terkena tumpahan minuman yag dibawa oleh dua namja itu.

“H-hey!” Hyegun memekik keras tak terima karena baju seragamnya basah terkena tumpahan minuman. “O-oppsss” Salah satu diantara dua namja tersebut menggumam sambil membelalakkan matanya kaget,sedangkan namja yang satu lagi hanya diam memasang wajah datar seolah-olah tak terjadi apapun.
Hyegun menoleh kearah Hyori sekedar melihat tapi matanya membelalak ketika tahu seragam temannya itu benar-benar basah melebihi dirinya “H-hyori-ya..,seragammu benar-benar basah” Sahut Hyegun cepat.

Hyori menuduk memandang kearah baju seragamnya kemudian mendongak menatap kedua namja yang menumpahkan minuman tadi. Jantungnya berdetak cepat dan tubuhnya mendadak menegang ketika pandangan matanya bertubrukan dengan pandangan namja yang menatap datar dirinya.

“Lihat!! Apa kalian tidak punya mata eoh?!” Hyegun maju selangkah mendekat kearah dua namja itu kemudian menatap keduanya dengan tatapan tajam. “Hey nona,yang salah itu bukan kami melainkan kau dan temanmu itu” Namja berkulit agak gelap dari dua namja itu angkat bicara seraya mendekat kearah Hyegun.

“Apa!? Jelas-jelas kalian yang salah,” Hyegun membela diri “Kalian itu sedari tadi berlari-larian jadilah kalian menabrak kami” Namja berkulit agak hitam itu kembali bersuara.
Hyegun mengepalkan tangannya kencang kemudian menghentakkan kaki kanannya kelantai dengan keras sehingga menimbulkan bunyi yang keras.

Kedua namja itu sedikit terkejut tapi kemudian mulai mengendalikan diri mereka. “Jalanan disini kan masih luas kalau kalian melihat kami berlari-larian kenapa kalian tidak menghindar hah!? Atau kalian memang sengaja menumpahkan minuman itu pada kami? Dasar-“

Ucapan keras Hyegun terpotong oleh Hyori yang menggenggam erat lengan kanan Hyegun kemudian menarik Hyegun menjauh dari dua namja itu “Mianmida...,kami memang salah jadi maafkan kami” Ujar Hyori seraya membungkukkan badannya kearah dua namja itu.

“Hyori-ya! Apa yang-“ Hyegun baru saja akan mencela tapi ucapannya lagi-lagi dipotong oleh Hyori. “Gwaenchanayo,kita memang salah dan kau tak perlu khawatir aku akan mengganti seragamku dengan seragam cadanganku diloker.” Hyori tersenyum manis pada Hyegun kemudian menarik gadis itu kearah loker mereka.

Dua namja itu masih terdiam ditempat seraya memperhatikan Hyegun dan Hyori yang mulai menghilang dibelokan koridor “Kau lihat Oh Sehun?? Yeoja yang tadi lumayan juga” Gumam namja yang berkulit agak gelap itu pada temannya.

“Yeoja yang mana maksudmu?” Namja yang sedari tadi hanya memasang wajah datar itu membuka suaranya. “Yeoja yang tadi terlihat marah,kau lihat’kan? Dia terlihat menarik dan sedikit....”

“Sexy? Maksudmu begitu,.Kim Jongin?” Namja yang dipanggil Oh Sehun itu meotong ucapan temannya-Kim Jongin dengan menyipitkan sebelah matanya. “Good! Kau memang hebat Oh Sehun!” Jongin mengacungkan jedua jempolnya pada Sehun seraya tersenyum lebar.

“Dasar pervert..,” Sehun mencibir pelan  kemudian mulai melangkahkan kakinya pergi dari tempat itu disusul oleh Jongin yang memekik kesal pada namja bermarga Oh itu.

*****

Hyegun menghentakkan kakinya kesal ketika ia dan Hyori sudah sampai didepan loker mereka. “Hyori-ya sebenarnya apa yang kau lakukan sih? Kalau kau tak cepat-cepat menyeretku kesini aku pasti sudah menghabisi dua namja tadi” Hyegun memandang Hyori dengan kesal.

Hyori sendiri memilih diam kemudian kedua tangannya terangkat memegang dada yang berdetak tak normal,nafasnya terlihat tersenggal-senggal dan wajahnya terlihat merah padam. Hyegun memangdang aneh Hyori dengan alis yang berkerut “Kau kenapa? Kau sakit?” Suara yang keluar dari tenggorokan Hyegun kini melembut.

“Hey! Kau sakit ya?” Hyegun mengguncangkan bahu Hyori karena sedari tadi gadis itu hanya diam memegangi dadanya dan menunduk. “Choi Hyori! Jangan membuaku khawatir!” Hyegun kembali memekik keras tepat dihadapan Hyori.

Hyori tersentak kaget kemudian mendongak menatap Hyegun yang lebih tinggi darinya “Kau kenapa?” Hyegun kembali mengulang pertanyaan yang belum terjawab. Hyori tersadar kemudian menggeleng “Gwaenchanayo”. “Kau pasti masuk angin’kan? Cepat ganti bajumu” Hyegun menyodorkan baju ganti pada Hyori kemudian mendorongnya masuk kedalam kamar ganti.

Selepas perginya Hyori masuk kedalam kamar ganti,Hyegun mulai membuka lokernya kemudian mengobrak-abrik isinya “Dimana blazer itu? Kemarin aku meletakkannya disini” Hyegun menggerutu kesal karena tak berhasil menemukan blazer mliknya didalam lokernya.

“Ya tuhan! Aku baru ingat! Blazer itu terbawa pulang kemarin,aarghh! Nan jeongmal eotteokhae?” Hyegun kembali menggerutu dan kedua tangannya mengacak-acak rambutnya asal.

Tanpa disadari oleh Hyegun seseorang datang kemudian berjalan mendekat kerah Hyegun “Ekhem..,”. Hyegun berbalik badan dan ia mendapati Jongin yang berdehem pelan dan berjalan mendekat kearahnya “Kau!!”.

“Hai..,” Jongin berhenti berjalan mendekat kearah Hyegun ketika jarak diantara mereka hanya tinggal satu langkah lagi. “Apa maumu?” Hyegun mundur sedikit seraya menatap Jongin tajam,”Kau galak sekali.,aku Kim Jongin lalu siapa namamu?” Jongin tersenyum dan memperkenalkan dirinya.

“Hyegun. Jung Hyegun,jadi katakan apa maumu? Kau ingin meminta ganti rugi minumanmu yang tumpah bukan? Ini ambillah..,” Hyegun merogoh sakunya kemudian menyodorkan beberapa lembar uang won pada Jongin.

Jongin menatap uang itu sebentar kemudian ia kembali berjalan mendekat kearah Hyegun membuat gadis itu pun ikut mundur kebelakang. Hingga akhirnya punggung Hyegun membentur loker,Hyegun menatap Jongin takut-takut.

“ Apa yang kaulakukan huh! Menjauh dariku!” Hyegun mendorong Jongin menjauh darinya tapi Jongin tetap mendekatkan tubuhnya pada Hyegun. “Menjauh atau aku akan berteriak!” Hyegun mulai mengancam,Jongin tersenyum meremehkan “Berteriaklah..,lagi pula tidak ada yang mungkin mendengar teriakanmu itu. Sebelum kesini aku sudah memastikan kalau tempat ini benar-benar sepi.” Jelas Jongin panjang lebar.

“L-lau apa maumu Kim Jongin-ssi!?” Tanya Hyegun dengan penuh penekanan. Jongin tersenyum puas kemudian ia mencondongkan tubuhnya sehingga wajahnya dengan wajah Hyegun sanagt dekat. “Aku menginginkan dirimu..,nona Jung” Seringai Jongin.

Hyegun membelalakkan matanya kaget,ia menatap tajam wajah Jongin yang hanya berjarak beberapa centi saja dari wajahnya. ‘Dia pikir aku ini barang!?’ Hyegun membantin kesal. Saat Jongin kembali mendekatkan wajahnya Hyegun segera menginjak kaki Jongin kencang sehingga sang empunya meringis kesakitan.

“Aaawww..,” Ringis Jongin seraya memegang kakinya yang terasa berdenyut. Hyegun menatap Jongin puas dan meletakkan tangannya didepan perut “Kau jangan macam-macam padaku Kim Jongin-ssi,kalau kau berani macam-macam aku tak segan-segan membuatmu babak belur”.

‘Kupikir mendapatkannya begitu mudah tapi ternyata sebaliknya. Belum apa-apa kakiku sudah terasa sakit,yeoja ini benar-benar..’ Batin Jongin. “Apa yang kau tunggu Kim Jongin-ssi? Pergilah atau kau ingin kutendang keluar dari sini?” Suara Hyegun memecahkan lamunan Jongin.

Jongin menatap Hyegun kesal kemudian berjalan menjauh dari Hyegun dengan langkah yang sedikit tertatih,saat sudah sampai didepan pintu Jongin teringat sesuatu. Jongin menghentikan langkahnya kemudian membuka blazer yang dipakainya setelah itu melemparkannya pada Hyegun.

“Pakailah..,itu sebagai ucapan minta maafku.” Setelah itu Jongin kembali melanjutkan langkah kakinya yang sempat tertunda. Hyegun menatap blazer Jongin yang tadi ia tangkap ketika sang empunya melemparkannya. Hyegun berpikir sebentar tapi kemudian ia cepat-cepat memakai blazer milik Jongin “Dari pada aku masuk angin,lagi pula ini tidak terlalu buruk” Gumam Hyegun.

Disaat yang bersamaan Hyori keluar dari kamar ganti dengan baju seragam cadangan miliknya “Tadi aku mendengar seseorang yang berteriak,yang berteriak itu kau?” Tanya Hyori pada Hyegun. Hyegun menggeleng pelan,Hyori menyeritkan dahinya kemudian memasukkan baju seragamnya yang basah kedalam loker “Lalu siapa yang berteriak selain kau? Disini kan hanya ada aku dan kau saja??” Ujar Hyori bingung.

Hyegun mengangkat bahunya tak tahu “Lupakan itu,lebih baik kita segera masuk ke kelas sebelum Im Sosaengnim masuk. Kajja~” Hyegun meraih lengan Hyori kemudian menarik Hyori menjauh keluar dari ruangan itu.

“Eh? Kau pakai blazer siapa Hyegun-ah? Kuarasa itu bukan milikmu karena itu terlihat kebesaran” Hyori tersadar kemudian lekas bertanya pada Hyegun. “Aku akan menceritakannya nanti,lebih baik kita bergerak cepat karena tadi aku melihat Im Sosaengnim sudah keluar dari ruang guru.” Hyegun tersenyum tipis kemudian kembali menarik Hyori masuk kedalam kelas mereka.

*****

“APA!? Kim Jongin berkata seperti itu padamu?” Hyori memekik kaget ketika Hyegun baru saja menceritakan kejadian yang terjadi didepan loker tadi. Hyegun menatap tajam Hyori karena gadis itu terlalu berlebihan-menurutnya.

“Diamlah..,kalau ada yang mendengar bagaimana?” Hyegun mendesis pelan seraya meletakkan satu jarinya didepan bibirnya menyuruh Hyori agar tidak berisik atau heboh seperti tadi. Hyori mengangguk mengerti kemudian kembali melangkah mensejajarkan langkahnya dengan Hyegun yang sudah berjalan lebih dulu.

“Kau yakin yang berkata seperti itu Kim Jongin??” Hyori berbisik pelan pada Hyegun agar suaranya tak dapat terdengar oleh orang lain. “Ya aku yakin,kau perlu bukti? Lihat ini,ini milik namja pervert bernama Kim Jongin itu.” Hyegun menghentikan langkahnya kemudian menunjukkan namtag yang terpasang diblazer yang dipakainya.

“Aigoo... ini benar-benar milik Kim Jongin,pantas saja blazer ini terlihat kebesaran saat dipakai olehmu” Hyori mengangguk-anggukkan kepala mengerti kemudian keduanya melangkahkan kakinya kembali.

“Lalu tadi saat baru saja sampai diloker kau memegangi dadamu terus,kau sakit?” Hyegun gantian bertanya pada Hyori. Hyori membenarkan sebentar anak rambutnya yang menghalangi pandangannya dan menyampingkannya ketelinganya “Itu...,ahh aku tak bisa mengatakannya Hyegun-ah. Aku malu,”.

Hyegun menghentikn langkah kakinya saat itu juga kemudian menatap Hyori dalam-dalam “Apa? Kau malu? Kau malu untuk apa? Kau sudah mengenalku sejak aku berusia lima tahun begitupun sebaliknya,lalu untuk apa kau malu? Aku bisa menjaga rahasia tanpa harus kau suruh” Jelas Hyegun panjang lebar.

Kedua tangan Hyegun menyentuh kedua bahu Hyori kemudian sedikit mengguncangkannya pelan “Jadi katankalah,apa yang sebenarnya terjadi padamu?”. Hyori mendongak menatap Hyegun yang tengah tersenyum manis kearahnya,”Baiklah tapi kau harus berjanji takkan membocorkannya pada siapapun” Ujar Hyori pelan.

Hyegun tersenyum lebar kemudian mengangguk mengiyakan “Aku’kan sudah bilang padamu,aku akan merahasiakannya tanpa harus kau minta”. Hyori balas tersenyum kearah Hyegun kemudian melangkah pelan seraya bercerita.

“Yang tadi menabrak kita tadi apa kau ingat wajahnya?” Hyori memulai ceritanya dan dibalas anggukan kepala oleh Hyegun “Lalu?”. “Yang menabrak kita tadi itu Kim Jongin dan... Oh Sehun. Oh Sehun namja kelahiran tahun 1994,lahir pada tanggal 14 April. Namja yang lebih sering berdiam diri dan memasang wajah datar,dan ia salah satu cassanova sekolah kita.” Jelas Hyori. “Jantungku berdetak tak normal ketika ia hanya sekedar lewat didepanku atau aku berpaspasan dengannya,apalagi saat tanpa sadar pandangan kami bertemu walaupun hanya 2 detik saja. Aku sudah bahagia...,”.

Hyegun membelalakkan matanya “Kau menyukai namja bernama Oh Sehun itu? Kau menyukainya???” Hyegun berkata heboh seraya mengguncang-guncangkan tubuh Hyori. “Y-ya! Hentikan..,kau menyakitiku” Lirih Hyori.

Hyegun berhenti mengguncangkan tubuh Hyori kemudian terkekeh pelan  “Maaf.,itu refleks” Sahut Hyegun cepat. Hyori membenarkan anak rambutnya sekali lagi kemudian duduk disalah satu bangku yang tersedia dihalte bus terdekat dengan sekolahnya.

“Kau menyukainya kan?” Hyegun mengulang pertanyaannya dan didetik berikutnya dibalas oleh anggukan malau Hyori. “Whoaa... kapan kau mulai menyukainya? Menyukai namja bernama Oh Sehun itu?” Hyegun kembali bertanya.

“Entahlah.,aku tak yakin kapan aku mulai menyukainya. Sepertinya semester kemarin” Jawab Hyori. “What!? Dan selama itu pula kau merahasiakannya padaku? Dasar jahat!” Hyegun berseru kesal sambil melipat kedua tangannya kesal.

“Kau jangan marah dulu,aku merahasiakannya padamu karena aku belum yakin kalau aku menyukainya atau tidak karena sebenarnya awalnya aku hanya kagum padanya. Kagum oleh senyum manisnya.” Hyori mengguncangkan pelan lengan Hyegun agar temannya itu tidak marah padanya.

“Terserah.,aku tidak terima alasan. Aku mau pulang saja,” Hyegun bangkit dari duduknya kemudian melangkah masuk kedalam bus yang baru saja datang meninggalkan Hyori yang masih terduduk dibangku halte.

Hyori bangun dari duduknya kemudian dengan segera menyusul Hyegun yang sudah lebih dulu masuk kedalam bus “Ya! Jangan marah kumohon.,aku akan mentraktirmu minum bubble tea dikedai langganan kita. Kumohon jangan marah padaku,.” Hyori memohon pada Hyegun yang sudah duduk manis dibangku bus.

“Kumohon...,” Hyori menatap Hyegun dengan puppy eyes andalan miliknya. Hyegun mengibaskan tangannya didepan wajah Hyori “Kau tak pantas seperti itu,aku ingin muntah” Cibir Hyegun. “Ya!!” Hyori memekik tepat didepan Hyegun.

“Oh! Baiklah baiklah..,aku tak marah padamu tapi kau harus mentraktirku segelas bubble tea dan waffle coklat!” Hyegun berujar dengan smirk yang terpasang diwajahnya. Hyori memukul pelan bahu Hyegun “Kau menguras isi dompetku!!”.

“Kkkkkk~ Lagi pula jarang-jarang aku menghabiskan isi dompetmu itu nona Choi” Sahut Hyegun santai. “Baiklah,tapi kau harus berjanji tak boleh marah padaku?” Hyori menyodorkan jari kelingkingnya kemudian Hyegun mengaitkan jari kelingkingnya pada jari Hyori.

*****

Hyegun dan Hyori sama-sama melangkah dengan semangat menuju kekedai bubble tea langganan mereka sejak mereka duduk dibangku kelas satu Junior High School. Keduanya baru saja turun dari bus yang mereka tumpangi kemudian langsung bergegas melangkah dengan cepat kekedai bubble tea.

“Ya! Kenapa kau begitu lama? Cepatlah sedikit nanti kita kehabisan tempat,” Hyegun berseru keras didepan pintu masuk kedai bubble tea. Hyegun menatap kesal Hyori yang jalan terlalu lama sambil mengobrak-abrik isi tasnya.

“Kau ini.,kenapa tak pernah sabaran?” Hyori mencibir pelan ketika ia juga sudah berada didepan kedai bubble tea. “Kenapa lama sekali?” Hyegun mendengus pelan,”Aku harus mengambil uangku dulu biar nanti saat membayar tidak repot,ayo masuk” Hyori meraih tangan Hyegun kemudian menariknya masuk kedalam kedai.

“Tempatnya penuh semua,ini salah kau karena terlalu lama huft...” Hyegun menggumam kesal sambil menatap kesekitarnya. Meja-meja sudah terisi penuh oleh orang-orang yang juga sedang menikmati bubble tea,Hyori ikut menatap kesekitarnya kemudian tubuhnya seketika menengang dan jantungnya kembali berdetak tak normal.

Hyori menatap tak percaya gerombolan laki-laki yang sebaya dengan dirinya sedang asik menikmati bubble tea milik mereka,tapi yang menjadi perhatian Hyori adalah salah satu diantara gerombolan laki-laki itu. Laki-laki yang biasanya hanya memasang ekspresi datar kini sedang tertawa puas karena seseuatu hal.

“Kalau tak bisa meminumnya disini kita bawa pulang saja bubble teanya ya? Ahhh... aku pesan duluan ya Hyori-ya” Hyegun sedikit bertepuk tangan kemudian berlari-lari kecil menghampiri kasir dan memesan sesuatu.

“Annyeong haseyeo Han ahjussi? Apa kabarmu?” Hyegun tersenyum tipis pada laki-laki paruh baya yang berdiri dibalik kasir,laki-laki paruh baya itu ikut tersenyum “Seperti yang terlihat,aku baik-baik saja. Kenapa baru datang sekarang? Rasanya kedai ini sepi jika pelanggan kesayanganku yang satu ini tak datang?”.

“Eh? Benarkah? Tapi kedai ini ramai-ramai saja kok,” Hyegun kembali melihat kesekitarnya,”Maksudku kalau kau yang datang kedai ini akan lebih ramai lagi.” Han ahjussi menambahkan. Hyegun ber-oh ria kemudian menopangkan dagunya pada tangan kanannya.

“Baiklah.,kau ingin memesan apa? Aku akan memberikanmu bonus kali ini” Han ahjussi bertanya dengan nada semangat. Hyegun langsung menegakkan tubuhnya kemudian menatap Han ahjussi dengan berbinar-binar “Benarkah??”.

Han ahjussi kemudian mengangguk mantap. “Wuhuu!! Akhirnya! Aku pesan Chocolate bubble tea dan waffle madu!” Hyegun berseru semangat,Han ahjussi tersenyum tipis kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya “Mau dimakan didini atau dibawa pulang,”.

Hyegun nampak berpikir sebentar kemudian memberikan jawabannya “Makan di-“ ucapan Hyegun terpotong oleh teriakan Hyori. “Han ahjussi..,pesanan Hyegun tak perlu dibuatkan,kami ada urusan mendadak jadi kami harus cepat-cepat pulang. Mianhaeyeo ahjussi,besok kami akan datang lagi. Annyeong...” Hyori segera menarik Hyegun keluar dari kedai.

“Ya! Kau ini kenapa? Urusan mendadak apa sih?” Hyegun melepaskan paksa tangan Hyori yang menarik tangannya. “Kita tak bisa berada disana lebih lama Hyegun-ah” Jelas Hyori,Hyegun menyeritkan dahinya tak mengerti “Memangnya kenapa?”.

“Oh Sehun...,,dia dan teman-temannya sedang menikmati bubble tea bersama” Jawab Hyori takut. “Lho? Bukankah itu bagus? Kau jadi ada kesempatan untuk... untuk apaya namanya? Ahh iya untuk modus! Itukan bagus”.


“Tapi aku tak bisa Hyegun-ah,aku terlalu takut dan malu.” Hyori berkata dengan sedih dan menunduk,Hyegun tersenyum tipis kemudian menepuk-nepuk bahu Hyori “Aah... aku tahu itu,apakah jatuh cinta semalu itu? Kkkkk~ ayo kita pulang besok kita kembali lagi kesini” Kini gantian Hyegun yang menarik tangan Hyori.Hyori tersenyum manis kemudian ikut melangkahkan kakinya meninggalkan kedai bubble tea.

*****


TBC


Thank`s for reading.,dan mohon untuk komentar atau kritik dan mungkin sarannya ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar