Annyeong haseyeo ^_^
Hari ini aku bakalan pos salah satu fanfiction ku,kalau kalian menemukan banyak kesalahan tolong dimaafkan karena ini fanfiction pertama yang aku pos.
Title : Happy
Ending | Chapter 1
Author : ~`HyeJin`~
Length : Chaptered
Cast : Jung Hyegun (OC)
Choi Hyori (OC)
Oh Sehun (EXO-K)
Kim Jongin (EXO-K)
Other cast : You find be your self ^_^
Genre : School life,Friendship,Romance.
Disclaimer : Cast diatas milik tuhan tapi jalan cerita dan cerita ini murni dari hasil pemikiran saya.
Note : Banyak typo yang bertebaran,ini fanfiction pertama yang saya publish jadi saya mohon kritik dan sarannya. Maaf kalau ada kata-kata yang tidak berkenan dan sulit untuk dipahami.
Gamsahamnida *bow
Happy reading ^_^
Bel
tanda istirahat baru saja berbunyi tapi kantin sekolah sudah dipenuhi oleh
siswa siswi Senior High School. Dari kejauhan terlihat dua orang siswi yang
hanya terdiam menatap suasana kantin dengan sesekali mendengus kesal.
“Kau
lihat? Kita tak bisa mendapatkan makanan disini Hyegun-ah” Ujar seorang siswi
yang bernamtagkan Choi Hyori. Sedangkan siswa yang dipanggil Hyegun oleh Hyori
tadi hanya mendengus kesal.
“Ya!
Lalu apa yang harus kulakukan? Aku benar benar lapar Hyori-ya” Jung Hyegun
kembali merengek didepan Hyori. Hyori menatap tajam Hyegun kemudian mendaratkan
sebuah jitakan dikepala yeoja bermargakan Jung itu,
“Aww!
Apa yang kau lakukan? Mau membunuhku eoh?” Omel Hyegun seraya mengusap-usap
pelan kepalanya. “Berhenti merengek padaku,kau itu sudah 17 tahun” Cibir Hyori
membuat Hyegun berheti mengusap kepalanya dan menatap Hyori dengan cengiran
khasnya.
“Maaf...,aku
terbiasa merengek pada eomma dan appa hehehehe” Hyegun terkekeh pelan membuat
Hyori kembali mencibirnya “Kau harus menghilangkan sikap burukmu itu kau tahu?
Nanti bisa0bisa tidak ada namja yang mau padamu”.
“Kau
menyumpahiku ya!? Memangnya ada namja yang mau padamu huh?” Hyegun balas
mencibir Hyori tapi Hyori hanya mengangguk mengiyakan. “Tentu saja!” Hyegun
menutup telinganya karena pekikkan keras Hyori. “Hey! Siapa yang mau padamu?
Seingatku yang dulu pernah menyukai dan mengejar-ngejarmu hanyalah Kim
Minseok.” Gumam Hyegun.
“Jangan
sebut nama itu lagi,itu memalukan!” Hyori mencubit pelan lengan Hyegun agar
sang empunya berhenti menggumam yang tak karuan. “Ah! Aku baru ingat,kau pernah
diberi coklat oleh Minseok bukan? Namja itu menyatakan cintanya dengan sebuah
coklat batang tapi kau malah menolaknya dengan membuang coklat itu. Minseok
kecewa kemudian menangis histeris dan tak mau berhenti bahkan guru-guru pun tak
bisa membuatnya berhenti menangis. Hahahaha... kau tahu? Itu lucu sekali!
Apalagi saat-“
Gumamman
Hyegun terpotong akibat jitakan Hyori yang kembali mendarat dikepalanya “Aku
kan sudah bilang jangan sebut nama itu lagi,pabboya” Hyori mengepalkan
tangannya dan berjalan meninggalkan Hyegun yang masih mengusap kepalanya
“yyaaaa!!”.
Hyegun
melangkah dengan cepat agar ia bisa menyusul Hyori,tapi saat ia berhasil
menyusul temannya itu mereka berdua-Hyori dan Hyegun menabrak dua orang namja
yang berlawanan arah dengan mereka. Akibatnya baju Hyegun maupun Hyori basah
karena terkena tumpahan minuman yag dibawa oleh dua namja itu.
“H-hey!”
Hyegun memekik keras tak terima karena baju seragamnya basah terkena tumpahan minuman.
“O-oppsss” Salah satu diantara dua namja tersebut menggumam sambil
membelalakkan matanya kaget,sedangkan namja yang satu lagi hanya diam memasang
wajah datar seolah-olah tak terjadi apapun.
Hyegun
menoleh kearah Hyori sekedar melihat tapi matanya membelalak ketika tahu
seragam temannya itu benar-benar basah melebihi dirinya “H-hyori-ya..,seragammu
benar-benar basah” Sahut Hyegun cepat.
Hyori
menuduk memandang kearah baju seragamnya kemudian mendongak menatap kedua namja
yang menumpahkan minuman tadi. Jantungnya berdetak cepat dan tubuhnya mendadak
menegang ketika pandangan matanya bertubrukan dengan pandangan namja yang
menatap datar dirinya.
“Lihat!!
Apa kalian tidak punya mata eoh?!” Hyegun maju selangkah mendekat kearah dua
namja itu kemudian menatap keduanya dengan tatapan tajam. “Hey nona,yang salah
itu bukan kami melainkan kau dan temanmu itu” Namja berkulit agak gelap dari
dua namja itu angkat bicara seraya mendekat kearah Hyegun.
“Apa!?
Jelas-jelas kalian yang salah,” Hyegun membela diri “Kalian itu sedari tadi
berlari-larian jadilah kalian menabrak kami” Namja berkulit agak hitam itu
kembali bersuara.
Hyegun
mengepalkan tangannya kencang kemudian menghentakkan kaki kanannya kelantai
dengan keras sehingga menimbulkan bunyi yang keras.
Kedua
namja itu sedikit terkejut tapi kemudian mulai mengendalikan diri mereka.
“Jalanan disini kan masih luas kalau kalian melihat kami berlari-larian kenapa
kalian tidak menghindar hah!? Atau kalian memang sengaja menumpahkan minuman
itu pada kami? Dasar-“
Ucapan
keras Hyegun terpotong oleh Hyori yang menggenggam erat lengan kanan Hyegun
kemudian menarik Hyegun menjauh dari dua namja itu “Mianmida...,kami memang
salah jadi maafkan kami” Ujar Hyori seraya membungkukkan badannya kearah dua
namja itu.
“Hyori-ya!
Apa yang-“ Hyegun baru saja akan mencela tapi ucapannya lagi-lagi dipotong oleh
Hyori. “Gwaenchanayo,kita memang salah dan kau tak perlu khawatir aku akan
mengganti seragamku dengan seragam cadanganku diloker.” Hyori tersenyum manis
pada Hyegun kemudian menarik gadis itu kearah loker mereka.
Dua
namja itu masih terdiam ditempat seraya memperhatikan Hyegun dan Hyori yang
mulai menghilang dibelokan koridor “Kau lihat Oh Sehun?? Yeoja yang tadi
lumayan juga” Gumam namja yang berkulit agak gelap itu pada temannya.
“Yeoja
yang mana maksudmu?” Namja yang sedari tadi hanya memasang wajah datar itu
membuka suaranya. “Yeoja yang tadi terlihat marah,kau lihat’kan? Dia terlihat
menarik dan sedikit....”
“Sexy?
Maksudmu begitu,.Kim Jongin?” Namja yang dipanggil Oh Sehun itu meotong ucapan
temannya-Kim Jongin dengan menyipitkan sebelah matanya. “Good! Kau memang hebat
Oh Sehun!” Jongin mengacungkan jedua jempolnya pada Sehun seraya tersenyum
lebar.
“Dasar
pervert..,” Sehun mencibir pelan
kemudian mulai melangkahkan kakinya pergi dari tempat itu disusul oleh
Jongin yang memekik kesal pada namja bermarga Oh itu.
*****
Hyegun
menghentakkan kakinya kesal ketika ia dan Hyori sudah sampai didepan loker
mereka. “Hyori-ya sebenarnya apa yang kau lakukan sih? Kalau kau tak
cepat-cepat menyeretku kesini aku pasti sudah menghabisi dua namja tadi” Hyegun
memandang Hyori dengan kesal.
Hyori
sendiri memilih diam kemudian kedua tangannya terangkat memegang dada yang
berdetak tak normal,nafasnya terlihat tersenggal-senggal dan wajahnya terlihat
merah padam. Hyegun memangdang aneh Hyori dengan alis yang berkerut “Kau
kenapa? Kau sakit?” Suara yang keluar dari tenggorokan Hyegun kini melembut.
“Hey!
Kau sakit ya?” Hyegun mengguncangkan bahu Hyori karena sedari tadi gadis itu hanya
diam memegangi dadanya dan menunduk. “Choi Hyori! Jangan membuaku khawatir!”
Hyegun kembali memekik keras tepat dihadapan Hyori.
Hyori
tersentak kaget kemudian mendongak menatap Hyegun yang lebih tinggi darinya
“Kau kenapa?” Hyegun kembali mengulang pertanyaan yang belum terjawab. Hyori
tersadar kemudian menggeleng “Gwaenchanayo”. “Kau pasti masuk angin’kan? Cepat
ganti bajumu” Hyegun menyodorkan baju ganti pada Hyori kemudian mendorongnya
masuk kedalam kamar ganti.
Selepas
perginya Hyori masuk kedalam kamar ganti,Hyegun mulai membuka lokernya kemudian
mengobrak-abrik isinya “Dimana blazer itu? Kemarin aku meletakkannya disini”
Hyegun menggerutu kesal karena tak berhasil menemukan blazer mliknya didalam
lokernya.
“Ya
tuhan! Aku baru ingat! Blazer itu terbawa pulang kemarin,aarghh! Nan jeongmal
eotteokhae?” Hyegun kembali menggerutu dan kedua tangannya mengacak-acak
rambutnya asal.
Tanpa
disadari oleh Hyegun seseorang datang kemudian berjalan mendekat kerah Hyegun
“Ekhem..,”. Hyegun berbalik badan dan ia mendapati Jongin yang berdehem pelan
dan berjalan mendekat kearahnya “Kau!!”.
“Hai..,”
Jongin berhenti berjalan mendekat kearah Hyegun ketika jarak diantara mereka
hanya tinggal satu langkah lagi. “Apa maumu?” Hyegun mundur sedikit seraya
menatap Jongin tajam,”Kau galak sekali.,aku Kim Jongin lalu siapa namamu?”
Jongin tersenyum dan memperkenalkan dirinya.
“Hyegun.
Jung Hyegun,jadi katakan apa maumu? Kau ingin meminta ganti rugi minumanmu yang
tumpah bukan? Ini ambillah..,” Hyegun merogoh sakunya kemudian menyodorkan
beberapa lembar uang won pada Jongin.
Jongin
menatap uang itu sebentar kemudian ia kembali berjalan mendekat kearah Hyegun
membuat gadis itu pun ikut mundur kebelakang. Hingga akhirnya punggung Hyegun
membentur loker,Hyegun menatap Jongin takut-takut.
“
Apa yang kaulakukan huh! Menjauh dariku!” Hyegun mendorong Jongin menjauh
darinya tapi Jongin tetap mendekatkan tubuhnya pada Hyegun. “Menjauh atau aku
akan berteriak!” Hyegun mulai mengancam,Jongin tersenyum meremehkan
“Berteriaklah..,lagi pula tidak ada yang mungkin mendengar teriakanmu itu.
Sebelum kesini aku sudah memastikan kalau tempat ini benar-benar sepi.” Jelas
Jongin panjang lebar.
“L-lau
apa maumu Kim Jongin-ssi!?” Tanya Hyegun dengan penuh penekanan. Jongin
tersenyum puas kemudian ia mencondongkan tubuhnya sehingga wajahnya dengan
wajah Hyegun sanagt dekat. “Aku menginginkan dirimu..,nona Jung” Seringai
Jongin.
Hyegun
membelalakkan matanya kaget,ia menatap tajam wajah Jongin yang hanya berjarak
beberapa centi saja dari wajahnya. ‘Dia pikir aku ini barang!?’ Hyegun
membantin kesal. Saat Jongin kembali mendekatkan wajahnya Hyegun segera
menginjak kaki Jongin kencang sehingga sang empunya meringis kesakitan.
“Aaawww..,”
Ringis Jongin seraya memegang kakinya yang terasa berdenyut. Hyegun menatap
Jongin puas dan meletakkan tangannya didepan perut “Kau jangan macam-macam
padaku Kim Jongin-ssi,kalau kau berani macam-macam aku tak segan-segan
membuatmu babak belur”.
‘Kupikir
mendapatkannya begitu mudah tapi ternyata sebaliknya. Belum apa-apa kakiku
sudah terasa sakit,yeoja ini benar-benar..’ Batin Jongin. “Apa yang kau tunggu
Kim Jongin-ssi? Pergilah atau kau ingin kutendang keluar dari sini?” Suara
Hyegun memecahkan lamunan Jongin.
Jongin
menatap Hyegun kesal kemudian berjalan menjauh dari Hyegun dengan langkah yang
sedikit tertatih,saat sudah sampai didepan pintu Jongin teringat sesuatu.
Jongin menghentikan langkahnya kemudian membuka blazer yang dipakainya setelah
itu melemparkannya pada Hyegun.
“Pakailah..,itu
sebagai ucapan minta maafku.” Setelah itu Jongin kembali melanjutkan langkah
kakinya yang sempat tertunda. Hyegun menatap blazer Jongin yang tadi ia tangkap
ketika sang empunya melemparkannya. Hyegun berpikir sebentar tapi kemudian ia
cepat-cepat memakai blazer milik Jongin “Dari pada aku masuk angin,lagi pula
ini tidak terlalu buruk” Gumam Hyegun.
Disaat
yang bersamaan Hyori keluar dari kamar ganti dengan baju seragam cadangan
miliknya “Tadi aku mendengar seseorang yang berteriak,yang berteriak itu kau?”
Tanya Hyori pada Hyegun. Hyegun menggeleng pelan,Hyori menyeritkan dahinya
kemudian memasukkan baju seragamnya yang basah kedalam loker “Lalu siapa yang
berteriak selain kau? Disini kan hanya ada aku dan kau saja??” Ujar Hyori
bingung.
Hyegun
mengangkat bahunya tak tahu “Lupakan itu,lebih baik kita segera masuk ke kelas
sebelum Im Sosaengnim masuk. Kajja~” Hyegun meraih lengan Hyori kemudian
menarik Hyori menjauh keluar dari ruangan itu.
“Eh?
Kau pakai blazer siapa Hyegun-ah? Kuarasa itu bukan milikmu karena itu terlihat
kebesaran” Hyori tersadar kemudian lekas bertanya pada Hyegun. “Aku akan
menceritakannya nanti,lebih baik kita bergerak cepat karena tadi aku melihat Im
Sosaengnim sudah keluar dari ruang guru.” Hyegun tersenyum tipis kemudian
kembali menarik Hyori masuk kedalam kelas mereka.
*****
“APA!?
Kim Jongin berkata seperti itu padamu?” Hyori memekik kaget ketika Hyegun baru
saja menceritakan kejadian yang terjadi didepan loker tadi. Hyegun menatap
tajam Hyori karena gadis itu terlalu berlebihan-menurutnya.
“Diamlah..,kalau
ada yang mendengar bagaimana?” Hyegun mendesis pelan seraya meletakkan satu
jarinya didepan bibirnya menyuruh Hyori agar tidak berisik atau heboh seperti
tadi. Hyori mengangguk mengerti kemudian kembali melangkah mensejajarkan
langkahnya dengan Hyegun yang sudah berjalan lebih dulu.
“Kau
yakin yang berkata seperti itu Kim Jongin??” Hyori berbisik pelan pada Hyegun
agar suaranya tak dapat terdengar oleh orang lain. “Ya aku yakin,kau perlu
bukti? Lihat ini,ini milik namja pervert bernama Kim Jongin itu.” Hyegun
menghentikan langkahnya kemudian menunjukkan namtag yang terpasang diblazer
yang dipakainya.
“Aigoo...
ini benar-benar milik Kim Jongin,pantas saja blazer ini terlihat kebesaran saat
dipakai olehmu” Hyori mengangguk-anggukkan kepala mengerti kemudian keduanya
melangkahkan kakinya kembali.
“Lalu
tadi saat baru saja sampai diloker kau memegangi dadamu terus,kau sakit?”
Hyegun gantian bertanya pada Hyori. Hyori membenarkan sebentar anak rambutnya
yang menghalangi pandangannya dan menyampingkannya ketelinganya “Itu...,ahh aku
tak bisa mengatakannya Hyegun-ah. Aku malu,”.
Hyegun
menghentikn langkah kakinya saat itu juga kemudian menatap Hyori dalam-dalam
“Apa? Kau malu? Kau malu untuk apa? Kau sudah mengenalku sejak aku berusia lima
tahun begitupun sebaliknya,lalu untuk apa kau malu? Aku bisa menjaga rahasia
tanpa harus kau suruh” Jelas Hyegun panjang lebar.
Kedua
tangan Hyegun menyentuh kedua bahu Hyori kemudian sedikit mengguncangkannya
pelan “Jadi katankalah,apa yang sebenarnya terjadi padamu?”. Hyori mendongak
menatap Hyegun yang tengah tersenyum manis kearahnya,”Baiklah tapi kau harus
berjanji takkan membocorkannya pada siapapun” Ujar Hyori pelan.
Hyegun
tersenyum lebar kemudian mengangguk mengiyakan “Aku’kan sudah bilang padamu,aku
akan merahasiakannya tanpa harus kau minta”. Hyori balas tersenyum kearah
Hyegun kemudian melangkah pelan seraya bercerita.
“Yang
tadi menabrak kita tadi apa kau ingat wajahnya?” Hyori memulai ceritanya dan
dibalas anggukan kepala oleh Hyegun “Lalu?”. “Yang menabrak kita tadi itu Kim
Jongin dan... Oh Sehun. Oh Sehun namja kelahiran tahun 1994,lahir pada tanggal
14 April. Namja yang lebih sering berdiam diri dan memasang wajah datar,dan ia
salah satu cassanova sekolah kita.”
Jelas Hyori. “Jantungku berdetak tak normal ketika ia hanya sekedar lewat
didepanku atau aku berpaspasan dengannya,apalagi saat tanpa sadar pandangan
kami bertemu walaupun hanya 2 detik saja. Aku sudah bahagia...,”.
Hyegun
membelalakkan matanya “Kau menyukai namja bernama Oh Sehun itu? Kau
menyukainya???” Hyegun berkata heboh seraya mengguncang-guncangkan tubuh Hyori.
“Y-ya! Hentikan..,kau menyakitiku” Lirih Hyori.
Hyegun
berhenti mengguncangkan tubuh Hyori kemudian terkekeh pelan “Maaf.,itu refleks” Sahut Hyegun cepat. Hyori
membenarkan anak rambutnya sekali lagi kemudian duduk disalah satu bangku yang
tersedia dihalte bus terdekat dengan sekolahnya.
“Kau
menyukainya kan?” Hyegun mengulang pertanyaannya dan didetik berikutnya dibalas
oleh anggukan malau Hyori. “Whoaa... kapan kau mulai menyukainya? Menyukai
namja bernama Oh Sehun itu?” Hyegun kembali bertanya.
“Entahlah.,aku
tak yakin kapan aku mulai menyukainya. Sepertinya semester kemarin” Jawab
Hyori. “What!? Dan selama itu pula kau merahasiakannya padaku? Dasar jahat!”
Hyegun berseru kesal sambil melipat kedua tangannya kesal.
“Kau
jangan marah dulu,aku merahasiakannya padamu karena aku belum yakin kalau aku
menyukainya atau tidak karena sebenarnya awalnya aku hanya kagum padanya. Kagum
oleh senyum manisnya.” Hyori mengguncangkan pelan lengan Hyegun agar temannya
itu tidak marah padanya.
“Terserah.,aku
tidak terima alasan. Aku mau pulang saja,” Hyegun bangkit dari duduknya
kemudian melangkah masuk kedalam bus yang baru saja datang meninggalkan Hyori
yang masih terduduk dibangku halte.
Hyori
bangun dari duduknya kemudian dengan segera menyusul Hyegun yang sudah lebih
dulu masuk kedalam bus “Ya! Jangan marah kumohon.,aku akan mentraktirmu minum
bubble tea dikedai langganan kita. Kumohon jangan marah padaku,.” Hyori memohon
pada Hyegun yang sudah duduk manis dibangku bus.
“Kumohon...,”
Hyori menatap Hyegun dengan puppy eyes andalan miliknya. Hyegun mengibaskan
tangannya didepan wajah Hyori “Kau tak pantas seperti itu,aku ingin muntah”
Cibir Hyegun. “Ya!!” Hyori memekik tepat didepan Hyegun.
“Oh!
Baiklah baiklah..,aku tak marah padamu tapi kau harus mentraktirku segelas
bubble tea dan waffle coklat!” Hyegun berujar dengan smirk yang terpasang
diwajahnya. Hyori memukul pelan bahu Hyegun “Kau menguras isi dompetku!!”.
“Kkkkkk~
Lagi pula jarang-jarang aku menghabiskan isi dompetmu itu nona Choi” Sahut
Hyegun santai. “Baiklah,tapi kau harus berjanji tak boleh marah padaku?” Hyori
menyodorkan jari kelingkingnya kemudian Hyegun mengaitkan jari kelingkingnya
pada jari Hyori.
*****
Hyegun
dan Hyori sama-sama melangkah dengan semangat menuju kekedai bubble tea
langganan mereka sejak mereka duduk dibangku kelas satu Junior High School.
Keduanya baru saja turun dari bus yang mereka tumpangi kemudian langsung
bergegas melangkah dengan cepat kekedai bubble tea.
“Ya!
Kenapa kau begitu lama? Cepatlah sedikit nanti kita kehabisan tempat,” Hyegun
berseru keras didepan pintu masuk kedai bubble tea. Hyegun menatap kesal Hyori
yang jalan terlalu lama sambil mengobrak-abrik isi tasnya.
“Kau
ini.,kenapa tak pernah sabaran?” Hyori mencibir pelan ketika ia juga sudah
berada didepan kedai bubble tea. “Kenapa lama sekali?” Hyegun mendengus
pelan,”Aku harus mengambil uangku dulu biar nanti saat membayar tidak repot,ayo
masuk” Hyori meraih tangan Hyegun kemudian menariknya masuk kedalam kedai.
“Tempatnya
penuh semua,ini salah kau karena terlalu lama huft...” Hyegun menggumam kesal
sambil menatap kesekitarnya. Meja-meja sudah terisi penuh oleh orang-orang yang
juga sedang menikmati bubble tea,Hyori ikut menatap kesekitarnya kemudian
tubuhnya seketika menengang dan jantungnya kembali berdetak tak normal.
Hyori
menatap tak percaya gerombolan laki-laki yang sebaya dengan dirinya sedang asik
menikmati bubble tea milik mereka,tapi yang menjadi perhatian Hyori adalah
salah satu diantara gerombolan laki-laki itu. Laki-laki yang biasanya hanya
memasang ekspresi datar kini sedang tertawa puas karena seseuatu hal.
“Kalau
tak bisa meminumnya disini kita bawa pulang saja bubble teanya ya? Ahhh... aku
pesan duluan ya Hyori-ya” Hyegun sedikit bertepuk tangan kemudian berlari-lari
kecil menghampiri kasir dan memesan sesuatu.
“Annyeong
haseyeo Han ahjussi? Apa kabarmu?” Hyegun tersenyum tipis pada laki-laki paruh
baya yang berdiri dibalik kasir,laki-laki paruh baya itu ikut tersenyum
“Seperti yang terlihat,aku baik-baik saja. Kenapa baru datang sekarang? Rasanya
kedai ini sepi jika pelanggan kesayanganku yang satu ini tak datang?”.
“Eh?
Benarkah? Tapi kedai ini ramai-ramai saja kok,” Hyegun kembali melihat kesekitarnya,”Maksudku
kalau kau yang datang kedai ini akan lebih ramai lagi.” Han ahjussi
menambahkan. Hyegun ber-oh ria kemudian menopangkan dagunya pada tangan
kanannya.
“Baiklah.,kau
ingin memesan apa? Aku akan memberikanmu bonus kali ini” Han ahjussi bertanya
dengan nada semangat. Hyegun langsung menegakkan tubuhnya kemudian menatap Han
ahjussi dengan berbinar-binar “Benarkah??”.
Han
ahjussi kemudian mengangguk mantap. “Wuhuu!! Akhirnya! Aku pesan Chocolate
bubble tea dan waffle madu!” Hyegun berseru semangat,Han ahjussi tersenyum
tipis kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya “Mau dimakan didini atau dibawa
pulang,”.
Hyegun
nampak berpikir sebentar kemudian memberikan jawabannya “Makan di-“ ucapan
Hyegun terpotong oleh teriakan Hyori. “Han ahjussi..,pesanan Hyegun tak perlu
dibuatkan,kami ada urusan mendadak jadi kami harus cepat-cepat pulang.
Mianhaeyeo ahjussi,besok kami akan datang lagi. Annyeong...” Hyori segera
menarik Hyegun keluar dari kedai.
“Ya!
Kau ini kenapa? Urusan mendadak apa sih?” Hyegun melepaskan paksa tangan Hyori
yang menarik tangannya. “Kita tak bisa berada disana lebih lama Hyegun-ah”
Jelas Hyori,Hyegun menyeritkan dahinya tak mengerti “Memangnya kenapa?”.
“Oh
Sehun...,,dia dan teman-temannya sedang menikmati bubble tea bersama” Jawab
Hyori takut. “Lho? Bukankah itu bagus? Kau jadi ada kesempatan untuk... untuk
apaya namanya? Ahh iya untuk modus! Itukan bagus”.
“Tapi
aku tak bisa Hyegun-ah,aku terlalu takut dan malu.” Hyori berkata dengan sedih
dan menunduk,Hyegun tersenyum tipis kemudian menepuk-nepuk bahu Hyori “Aah...
aku tahu itu,apakah jatuh cinta semalu itu? Kkkkk~ ayo kita pulang besok kita
kembali lagi kesini” Kini gantian Hyegun yang menarik tangan Hyori.Hyori
tersenyum manis kemudian ikut melangkahkan kakinya meninggalkan kedai bubble
tea.
*****
TBC
Thank`s for reading.,dan mohon untuk komentar atau kritik dan mungkin sarannya ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar