Minggu, 27 Juli 2014

Happy Ending | Chapter 2


Title : Happy Ending | Chapter 2

Leght : Chaptered

Cast : Jung Hyegun (OC)
          Choi Hyori (OC)
          Oh Sehun (EXO-K)
          Kim Jongin (EXO-K)

Other Cast : You  find be your self ^_^

Genre : School life,Friendship,Romance

Desclaimer : Cast diatas milik tuhan tapi jalan cerita ini murni dari hasil pemikiran saya.

Note : Banyak typo yang masih bertebaran,mohon kritik dan sarannya atau komentar mungkin kkk~ maaf kalau ada kata-kata yang kurang berkenan atau sulit untuk dipahami. Gamsahamnida ^_^



Happy reading ^_^



Keesokan harinya semua berjalan seperti biasanya,Hyegun menunggu Hyori datang didepan pintu gerbang Senior High School. Tak butuh waktu lama untuk menunggu Hyori datang karena sebuah mobil sedan baru saja berhenti tepat didepan gerbang Senior High School. Hyegun segera menghampiri mobil sedan itu kemudian melambaikan tangannya dikaca mobil itu.

“Hyori-ya!” Hyegun memeluk erat Hyori yang baru saja keluar dari mobilnya,setelah puas memeluk temannya itu Hyegun melepaskan pelukannya kemudian beralih kekaca kursi pengemudi. “Annyeong Choi ahjussi...,” Sapa Hyegun pada tuan Choi-appa Hyori,laki-laki paruh baya itu menurunkan kaca mobilnya kemudian tersenyum manis “Annyeong Hyegun-ah.,” ujar tuan Choi.

“Tumben sekali Choi ahjussi yang mengantar Hyori? Biasanya yang mengantarkan Sooyoung eonni?” tanya Hyegun,tuan Choi tersenyum tipis seraya menjawab pertanyaan Hyegun “Hari ini aku sedang libur,jadi tak ada salahnya mengantar putri bungsuku”.

Hyegun mengangguk mengerti,”Appa sudah dulu mengobrolnya,kami harus segara masuk kekelas. Aku pergi dulu apppa....Annyeong” Hyori membungkuk sedikit diikuti Hyegun kemudian mulai masuk kedalam sekolahnya.

“Tentang traktiran bubble tea kau tidak lupa bukan?” Hyegun bersuara saat keduanya berjalan menuju kelas mereka,Hyori tersenyum kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya “Ckckck...,tentu saja aku ingat,memangnya kau pelupa” Ujar Hyori.

“Apa? Hey aku bukanlah seorang pelupa,” Elak Hyegun,”Aish sudahlah...,lebih baik kita cepat-cepat masuk sebelum Kim sosaengnim masuk kelas” Hyori memotong ucapan Hyegun seraya menarik Hyegun berlari menuju kelas dan disusul suara bel masuk yang berbunyi.

*****

Bel tanda pulang sudah berbunyi sejak tiga menit yang lalu,murid-murid Senior High School sudah memenuhi koridor sekolah untuk bergegas pulang. Hyegun dan Hyori muncul dibalik pintu kelas mereka dengan wajah Hyegun yang ditekuk sedangkan Hyori tampak seperti biasanya.

“Menyebalkan! Kenapa Song sosaengnim memberikan tes dadakan seperti tadi? Nilaiku yang tadi itu pasti jelek sekali,huaaa aku tak sempat belajar kemarin. Eotteokhae? Naega eotteokhae? Huaaaa...” Hyegun terus mengucapkan sumpah serapahnya selama perjalan keduanya menuju gerbang sekolah.

Hyori yang beradanya hanya menggelengkan kepalanya melihat temannya terus mengucapkan sumpah serapahnya untuk Song sosaengnim,”Aku sudah pernah menduga kalau Song saengnim memang menyebalkan sekali,apa-apaan dia mengadakan tes dadakan seperti tadi. Ia pasti ingin menghancurkan reputasiku didepan orang tuaku saat pengambilan rapot nanti,ia akan berkata yang tidak-tidak nanti.” Gumam Hyegun.

“Yak! Kenapa kau diam saja? Kau tak sebal Song sosaengnim memberikan tes dadakan?” Tanya Hyegun begitu melihat temannya itu hanya tersenyum tipis mendengar sumpah serapahnya. “Tidak,justru aku senang. Maka dari itu kau harus selalu belajar meski tak ada ulangan Hyegun-ah” Ujar Hyori menasehati Hyegun.

Mendengar ucapan Hyori barusan Hyegun semakin menekuk wajahnya sebal dan memajukan bibirnya,”Jangan seperti itu,kau itu sudah jelek tambah jelek bodoh! Kkkk~” Ejek Hyori terkekeh kecil. “Ya aku memang jelek dan bodoh,terus saja menghina dan mengejekku nona Choi yang terhormat” Ucap Hyegun kesal.

Hyori menghentikan kekehannya kemudian tersenyum tipis “Kau marah? Baiklah,berarti trakiran bubble teanya batal dan aku tak perlu menghabiskan uangku.” Goda Hyori. Hyegun segera menegakkan kepalanya kemudian berdiri tepat didepan Hyori “Yak!! Tidak bisa! Kau sudah berjanji nona Choi! Janji harus ditepati!” Protes Hyegun.

“Kalau begitu berhenti menekuk wajahmu dan tersenyumlah nona Jung,” Ujar Hyori dengan semangatnya mengangkat tinggi-tinggi tangan kanan Hyegun,Hyegun tersenyum lebar dan berteriak “Yeeaahhh!!” dan didetik berkutnya mereka tertawa dengan lepas.

Ketika mereka berdua sudah sampai tepat didepan gerbang sekolah sebuah mobil mewah melintas disamping mereka dengan cepat dan tak sengaja mobil itu sedikit menyerempet Hyori yang berada dikanan,Hyori sedikit meringis karena mobil itu mengenai bahu kanannya.

“Omo! Hyori-ya neo gwaenchana?” tanya Hyegun khawatir,”U-ugh,,,gwaenchanayo Hyegun-ah” ringis Hyori pelan. “Bahumu tak apa-apa?” Tanya Hyegun lagi. Hyori tak menjawab melainkan memegang erat bahu kanannya yang tersa ngilu.

“Bahumu pasti sakit,tunggu sebentar.” Hyegun yang tadinya sibuk menanyai Hyori mulai berjalan mendekati mobil mewah itu dan beruntung mobil itu berhenti tak jauh dari Hyegun dan Hyori.

Ketika sudah didepan mobil berwarna merah itu Hyegun segera menggedor kaca mobilnya dengan keras “Yak! Buka kacanya! Cepat buka!” Pekik Hyegun keras. Sang pemilik mobil segera membuka kaca mobilnya kemudian nampaklah dua orang namja yang sudah tak asing lagi bagi Hyegun.

“Kalian! Kalian selalu mencari masalah rupanya.,apa yang telah kalian lakukan hah?! Kalian secara tidak sengaja telah mencelakai temanku!” Protes Hyegun,dua namja didalam mobil itu menatap Hyegun tak mengerti.

“Apa maksudmu?” Tanya salah satu namja itu tepatnya yang mengendarai mobil,Sehun. Hyegun tersenyum miring “Huh.,pura-pura tak tau atau kau memang bodoh?” Cibir Hyegun,Sehun semakin menyeritkan dahinya “Siapa yang kau panggil bodoh?”.

“Kau! Kau secara tidak sengaja telah mencelakai temanku dengan menyerempetnya tadi!,” Cercah Hyegun. Sehun baru saja akan bersuara tapi Hyegun dengan cepat memotongnya “Dan kau masih tak mau mengaku? Atau kau mau mengelak? Jelas-jelas kau yang mengendarai mobil ini jadi kaulah yang telah menyerempet temanku!” Potong Hyegun dengan memprotes tak terima.

“Eoh.,maafkan kami nona kami tidak sengaja karena kami sedang terburu-buru sekarang” Namja yang satu lagi angkat bicara,Jongin. Sehun hanya mengangguk mengiyakan perkataan Jongin,sedangkan Hyegun mencoba menahan kekesalannya yang semakin menjadi-jadi.

“Kalian benar-benar! Aku tak mau tahu kalian harus bertanggung jawab atau aku akan melaporkan hal ini ke polisi atas nama tabrak lari!” Ancam Hyegun. Sehun dan Jongin sama-sama menahan nafasnya ketika mendengar ucapan Hyegun barusan.

“A-apa? Kau mau mengancam kami kemudian memeras kami begitu?” Sehun menduga-duga,Hyegun mengepalkan tangannya kuat-kuat kemudian menendang badan mobil Sehun sehingga menimbulkan bunyi yang keras.

Dug!

“Sekali lagi kau berkata yang tidak-tidak aku akan membuat wajahmu itu hancur tak berbentuk!” Ujar Hyegun sambil menunjukkan tangannya yang mengepal kuat. Jongin menelan salivanya sambil menatap Hyegun tak percaya sedangkan Sehun mencoba menahan kekesalannya akan Hyegun. “Jangan sentuh mobilku!” Kesal Sehun,”Aku tak pernah sudi menyentuh mobilmu,sekarang tak perlu banyak bicara turun kalian!” Pekik Hyegun kesal.

Selama Hyegun sedang mengomel pada Sehun dan Jongin,Hyori hanya memperhatikan Hyegun dari jauh. Saat Hyori melihat Hyegun menendang mobil yang menyerempetnya tadi Hyori segera menghampiri Hyegun.

“Hyegun-ah..,jangan seperti itu aku tidak apa-apa ini hanya luka lebam nanti juga pasti sembuh. Ayo kita pulang saja Hyegun-ah.,” Ujar Hyori tanpa melihat kearah Jongin dan Sehun,Hyori yang tak mau mengambil resiko mencoba menghentikan Hyegun yang akan bertindak lebih jauh.

Hyegun menurunkan tangannya dan mengurungkan niatnya untuk membuka paksa pintu mobil Sehun begitu Hyori datang menghampirinya,Hyegun menatap Hyori sebentar kemudian menatap Sehun dan Jongin bergantian dan menatap Hyori kembali.

“Kenapa kau berkata seperti itu? Mereka itu bersalah karena sudah menyerempetmu jadi mereka harus bertanggung jawab!” Ujar Hyegun tak terima seraya menunjuk Sehun dan Jongin didalam mobil. Hyori menggeleng pelan kemudian menurunkan tangan Hyegun yang menunjuk Sehun dan Jongin “Biarkan saja.,ayo kita pulang kau ingin bubble tea bukan? Ayo kita pergi Hyegun-ah” Ujar Hyori tanpa melihat Jongin dan Sehun.

“Tapi tak bisa seperti itu Hyori-ya.,bagaimana dengan luka lebam dibahumu itu? Mereka harus bertanggung jawab” Hyegun mencoba merayu Hyori agar Hyori mau meminta pertanggung jawaban Sehun atau Jongin. “Tidak perlu Hyegun-ah.,Lukanya akan segera sembuh,Sooyoung eonni akan mengobatiku nanti. Ayo kita pergi,” Hyori yang tetap pada pendiriannya mulai menarik Hyegun pergi.

Hyegun menghela nafasnya berat kemudian mengalah dan ikut berjalan menjauhi mobil Sehun dan Jongin. Sehun dan Jongin hanya menatap kedua orang itu-Hyegun dan Hyori dengan dahi yang berkerut. “Ada apa dengan yeoja itu?” Gumam Sehun,Jongin menoleh menatap Sehun “Kau benar menyerempet yeoja itu tadi?” Tanya Jongin pada Sehun.

Sehun mengangkat bahunya tak tahu,”Ckck..,kau ini bagaimana? Kalau kau tidak menyerempet salah satu diantara dua yeoja itu,tak mungkin salah satu yeoja itu marah-marah bukan? Dan kalau tidak salah lihat tadi,aku sempat melihat bahu kanan yeoja bernama Choi Hyori tadi ada luka lebam dibahunya.” Jelas Jongin.

Mendengar perkataan Jongin barusan,Sehun terdiam dan menunduk menatap setir mobilnya kemudian mendongak menatap kedepan. ‘Dimana yeoja itu? Kenapa cepat sekali pergi?’ Batin Sehun,tanpa berpikir lagi Sehun segera menstrater mobil mewah miliknya dan menancap gasnya.

*****

Tak jauh dari gerbang sekolah Senior High School tepatnya disebuah halte bus yang terlihat sepi,hanya ada dua orang yeoja yang duduk dibangku halte tersebut. Kedua yeoja itu adalah Hyegun dan Hyori. Hyori terdiam menunduk sambil memegang bahu kanannya yang terasa ngilu sedangkan Hyegun menatap sahabatnya itu dengan tatapan yang khawatir.

“Hyori-ya neo gwaenchanayo?” Ujar Hyegun memecahkan keheningan diantara keduanya. Hyori mendongak dan menoleh  menatap Hyegun yang duduk disampingnya kemudian tersenyum tipis “Gwaenchana Hyegun-ah..,ayo kita naik busnya sudah datang” Ujar Hyori seraya menunjuk bus yang ditunggu kedua sudah datang.

Hyegun mengangguk kecil dan keduanya berjalan beriringan menuju bus yang sudah berhenti tak jauh dari mereka. Tanpa Hyegun dan Hyori sadari sebuah mobil berhenti tepat dibelakang bus yang akan ditumpangi oleh Hyegun dan Hyori. Ketika mobil itu benar-benar telah berhenti,sang pengemudi lekas keluar kemudian menghampiri Hyori dan Hyegun.

Sang pengemudi tersebut adalah Sehun,Sehun bergegas menahan Hyori yang hendak menaiki bus dengan menahan pergelangan tangannya. Hyori yang hendak naik kedalam bus mau tak mau mengurungkan niatnya dan menoleh menatap tangan kekar namun halus yang menahan pergelangan tangannya. Pandangan Hyori kemudian naik dan mendongak menatap wajah sang empu tangan itu.

Deg!

Seakan-akan melihat hantu mata Hyori terbelalak kaget ketika tahu yang menahan pergelangan tangannya adalah orang yang selama ini mencuri perhatiannya,Oh Sehun.

“Tunggu dulu..,”

Dan sekarang suara lembut Sehun memasuki dan memenuhi pendengaran Hyori. Hyori menelan ludahnya susah payah kemudian menatap Sehun taku-takut.

“Y-ya?”

Dengan susah payah pula Hyori mencoba membuat dirinya tidak terlalu gugup tapi itu hanya sia-sia karena Oh Sehun benar-benar membuatnya gugup.

“Ikut aku.,”

Hyori seakan-akan merasakan banyak kupu-kupu yang menggelitik perutnya kemudian bertebangan dari dalam perutnya ketika Sehun dengan beraninya menarik Hyori menjauh dari bus yang akan dinaikinya. Hyori juga dapat mendengar dengan jelas kalau Hyegun meneriakinya dan Sehun dari dalam bus,ya benar. Hyegun sudah lebih dulu masuk kedalam bus.

Sehun dan Hyori berhenti didepan mobil mewah milik Sehun. Sehun melepaskan tautan tangannya dari lengan Hyori kemudian membuka pintu mobilnya. Ada sedikit rasa kecewa di hati Hyori ketika Sehun melepaskan tautan tangannya pada lengan tangannya.

Sehun membuka pintu mobilnya kemudian menarik paksa seseorang yang duduk dengan manis dibangku itu,orang itu kemudian memekik karena Sehun menariknya keluar dari dalam mobil dan membuatnya terduduk ditrotoar.

“Yak! Oh Sehun.,apa yang kau lakukan!?” Pekik Jongin tak terima karena dirinya ditarik dengan paksa oleh Sehun yang notebennya adalah sahabatnya sendiri.

“Masuk.,” Sehun mendorong pelan bahu Hyori untuk masuk kedalam mobil. Hyori sedikit meringis ketika tangan Sehun mendorong pelan bahu kanannya yang terasa ngilu. “Cepat masuk.,” Sehun kembali menyuruh Hyori untuk masuk kedalam mobilnya.

Hyori mau tak mau menurut dan masuk kedalam mobil Sehun. Jongin yang melihat tingkah sahabatnya itu mendengus kesal dan bangkit dari jatuhnya tadi.

“Sehun-ah.,kalau yeoja itu duduk disitu lalu aku bagaimana?” Rengek Jongin pada Sehun.

Sehun menutup pintu mobilnya setelah Hyori benar-benar masuk kedalam mobilnya. Sehun menatap Jongin dan tersenyum tipis.

“Kau pulang sendiri tuan Kim.,” Ujar Sehun singkat dan disertai dengan evil smirk khas seorang Oh Sehun. Jongin membelalakkan matanya kaget.

“Mworago!? Kau mengatakan apa tadi Sehun-ah? Kau pati bercanda,kau pasti bercanda’kan?” Protes Jongin. Sehun tersenyum evil kemudian segera mendorong Jongin menjauh,”Yak! Yak!” Jongin kembali memprotes.

“Dadah Jongin-ah..,hati-hati dijalan! Aku menyayangimu Kkkk~”

Seakan-akan Jongin tak mempunyai tenaga saat itu Sehun bisa dengan mudah mendorong Jongin masuk kedalam bus yang tadinya hendak ditumpangi oleh Hyori. Sehun tersenyum evil ketika bus itu mulai berjalan menjauh dari halte.

“Yak!! Oh Sehun,awas kau nanti!” Dari jendela bus yang terbuka Jongin kembali memekik memprotes pada Sehun. Sedangkan Sehun sendiri hanya tersenyum evil dan melambaikan tangannya.

*****

Didalam mobil mewah milik Sehun,Hyori terduduk dengan tegang. Kedua tangannya menggenggam erat rok sekolah yang dipakainya dan keringat dingin mengucur dengan derasnya dari pelipis Hyori padahal mesin mobil Sehun masih menyala dan otomatis AC nya pun ikut menyala tapi entah kenapa Hyori masih saja bisa berkeringat dingin.

'Ada perlu apa Sehun denganku? Apa aku membuat suatu kesalahan padanya? Tapi aku tak pernah berkomunikasi dengannya sebelumnya,lalu apa salahku?' Batin Hyori penuh dengan tanda tanya.

'Atau jangan-jangan yang menyerempetku tadi itu Sehun? Ah... tidak mungkin,tapi mobil ini adalah mobil yang menyerempetku tadi dan mobil ini mobil milik Sehun. Itu artinya.....,' Hyori kembali membatin.

Melalui kaca mobil Sehun,Hyori dapat melihat dengan jelas Sehun mendorong paksa Jongin memasuki bus. Setelah bus itu mulai berjalan meninggalkan halte Sehun melambaikan tangannya seraya tersenyum evil kemudian disusul dengan munculnya kepala Jongin disalah satu jendela bus untuk memekik kesal pada Sehun.

Hyori mengencangkan genggamannya pada rok yang dipakainya ketika ia melihat Sehun mulai menghampiri dan memasuki mobil kemudian duduk tepat dikursi pengemudi,tepat disamping Hyori.
Hyori sendiri merasa sangat gugup karena baru kali ini ia dan Sehun berdekatan dalam jarak yang tidak terlalu jauh,atu bisa dibilang dekat. Saking gugupnya Hyori ia tak menyadari suara dering ponselnya yang berbunyi,menandakan ada panggilan masuk.

Sehun yang menyadarinya sedikit terganggu oleh bunyi dari ponsel Hyori lekas menyadari gadis itu.

“Hey.,ponselmu berbunyi” Sahut Sehun membuat Hyori tersadar kemudian segera merogoh tas sekolahnya. Ketika melihat kelayar ponsel miliknya tertera nama ‘Hyegun’ disana.

‘Hyegun? Untuk apa ia menghubungiku? Bukankah ia berada di-Astaga! Hyegun!’ Batin Hyori.

Setelah tersadar Hyori lekas mengangkat panggilan itu dan mendekatkan ponselnya keteliganya.

“CHOI HYORI!!!” Baru saja Hyori ingin membuka suaranya tapi suara teriakan kencang milik Hyegun membuat Hyori mengurungkan niatnya dan menjauhkan ponselnya dari telinganya.


Sehun yang sedari tadi fokus menyetir diam-diam melirik kearah Hyori yang tengah berbicara dengan orang yang berada disebrang telfon dan terkadang pula Sehun menyeritkan dahinya bingung ketika ia tak sengaja mendengar teriakan dari orang yang berada disebrang telfon Hyori.

"Oh,maafkan aku Hyegun-ah....... Aku tak tahu apa yang sedang terjadi saat ini,... Nanti akan aku ceritakan padamu,aku akan tutup telfonnya..... Annyeong" Hyori bersuara dengan sedikit berbisik pada ponselnya sendiri karena ia takut Sehun terganggu konsentrasinya menyetir mobil.

Setelah selesai menutup telfon dari Hyegun barusan,Hyori lekas menaruh kembali ponsel miliknya kedalam tas sekolahnya.

"Telfon dari siapa? Temanmu?" Suara berat Sehun terdengar memenuhi mobil dan menyadarkan Hyori yang sedari tadi hanya menunduk dan memainkan jari-jari tangannya.

Hyori mendongak kemudian menatap ragu Sehun "Ya". Mendengar jawaban Hyori yang singkat itu Sehun hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Eung..,kalau boleh aku tahu kau ingin membawaku kemana?" Dengan sedikit keberanian Hyori bertanya pada Sehun  yang sedari tadi konsentrasi menyetir.

"Ke rumah sakit" Jawab Sehun singkat padat dan jelas.

"Untuk apa? Lukaku ini tidak parah,hanya luka lebam biasa. Eonni ku seorang dokter jadi ia bisa mengobati luka ku ini," Ucap Hyori.

Sehun terdiam sebentar kemudian berujar "Aku hanya ingin bertanggung jawab saja,tidak lebih. Dan aku hanya memastikan kalau luka itu bukan luka yang parah,aku tak ingin mendekam dipenjara hanya karena luka itu." Jelas Sehun panjang lebar.

Mendengar penuturan tajam Sehun barusan Hyori kembali diam seribu bahasa,ia tak berani bersuara lagi karena ia tak ingin Sehun kembali berbicara dengan tajam.

*****

“Yak!! Oh Sehun,awas kau nanti!” 

Sementara itu didalam bus yang sedang melaju itu Jongin terus memekik kesal pada Sehun,namja berperawakan tinggi ini duduk dibangku pojok yang dekat dengan jendela. Jongin terus saja mengguman kesal dan melontarkan sumpah serapahnya untuk Sehun,sahabat terdekatnya.

"Oh Sehun memang menyebalkan!! Awas saja nanti aku akan memberi pelajaran padanya! Menyebalkannnnnnn!!!....." Jongin sedikit berterak pada akhir kalimatnya barusan.

Karena teriakan Jongin tadi penumpang bus lainnya yang duduk dekat dengan Jongin menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Ada yang hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja bahkan ada yang mengkritiknya] atau mengomel padanya.

"Yakkk! Bisakah kau diam?! Ini tempat umum jangan berteriak seenak jidatmu!" Suara cempreng seorang yeoja yang duduk didepan Jongin itu mengomel pada Jongin yang masih sibuk melontarkan sumpah serapahnya.

"Hey! Kau melarangku berteriak tapi kau sendiri berteriak,suara cempreng mu tadi mengganggu penumpang yang lain." Jongin berkilah karena tak mau disalahkan.

"Apa kau bilang!" Suara cempreng yeoja yang duduk didepannya itu kembali terdengar,bahkan yeoja itu berbalik menengok kearah Jongin. Baik Jongin maupun yeoja cempreng itu sama-sama membelalak kaget.

"Kau!!" Koor Jongin dan Hyegun-yeoja cempreng tadi- bersamaan.

Hyegun melemparkan tatapan tajamnya pada Jongin,begitupun dengan Jongin yang tak mau mengalah juga ikut menatap tajam Hyegun.

"Kenapa dunia ini begitu sempit!?Aku selalu sial karena kau! Kau memang menyebalkan! Kau memang pembawa sial!" Kesal Hyegun seraya menunjuk Jongin dengan  jari telunjuknya.

"Apa!? Kau bilang apa tadi? Aku pembawa sial? Jaga ucapanmu nona,aku bukanlah pembawa sial tapi memang nasibmu saja yang selalu sial!" Jongin menurunkan paksa tangan Hyegun yang menunjuk-nunjuk dirinya.

"Nasibku sial karena kau! Kau pembawa sial!" Pekik Hyegun.

"Nona jaga bicaramu atau aku akan menuntutmu atas nama pencemaran nama baik," Cercah Jongin.

"Kau ingin menuntutku? Huh.,maaf tapi kau tak akan bisa menuntutku" Seru Hyegun masih dengan nada kesalnya.

"Tentu aku bis-"

"TOLONGG!! ADA YANG INGIN BERBUAT MESUM PADAKU.... TOLONGGGGG!!!" Dengan cepat Hyegun memotong ucapan Jongin dengan teriakan kencangnya.

Jongin membelalakkan matanya kemudian segera menutup mulut Hyegun dengan kedua tangannya,"Yak! Apa yang kau lakukan!?" Bisik Jongin panik.

Jongin dapat melihat dengan matanya kalau semua penumpang didalam bus itu memperhatikan mereka berdua bahkan seorang nenek datang menghampiri Jongin dan Hyegun.

"Hey anak muda! Apa yang kau lakukan!! Cepat lepaskan gadis itu!" Nenek tua itu menatap tajam Jongin dan mengangkat tongkat yang dipenganggnya bermaksud hendak memukul Jongin,tapi Jongin buru-buru menahannya.

"T-tunggu dulu harmoni..,harmoni salah paham. Gadis ini kekasihku dan aku tak akan berbuat macam macam padanya" Bohong Jongin.

Nenek tua itu hendak menurunkan tongkatnya namun Hyegun yang sudah berada dalam bekapan Jongin melambaikan tangannya seraya berusaha untuk berteriak.

"B-boho-mmphttt" Ucap Hyegun tertahan.

Duk!


TBC


Chapter 2 publish... Tolong komentar ata sarannya. Thank's for reading,please comment ^_^



Tidak ada komentar:

Posting Komentar